Muslimah Mulia dengan Syariat Islam
Ilustrasi
Seorang shahabat (Mu’awiyah bin Jahimah) datang kepada Rasulullah Saw dan berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ وَقَدْ جِئْتُ أَسْتَشِيرُكَ فَقَالَ هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَالْزَمْهَا فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْت
َ رِجْلَيْهَا
“Wahai Rasulullah! Aku ingin ikut dalam peperangan (berjihad di jalan Allah) dan aku datang untuk meminta pendapatmu.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apakah kamu mempunyai ibu?” Dia menjawab: “Ya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tetaplah bersamanya! Karena sesungguhnya surga ada di bawah kedua kakinya.” (HR. Al Hakim)
Keistimewaan yang perempuan dapatkan, tak lain karena jasa dan perjuangan Rasulullah Saw mendakwahkan Islam. Bukan lagi peluh keringat yang keluar tapi darah. Tak pantas muslimah membalas jasa Rasulullah Saw dengan menyelisihi syariatNya hanya demi nafsu duniawi. Karena hal tersebut tak hanya mencabut keistimewaan muslimah, tapi juga menjatuhkan muslimah pada jurang kehinaan akhirat. Wallahu a’lam bish-shawab. [Tuti]
