Muhammad Al Fatih, Sultan Muda Utsmani Penakluk Konstantinopel

 Muhammad Al Fatih, Sultan Muda Utsmani Penakluk Konstantinopel

Lukisan yang menggambarkan wajah Sultan Muhammad Al Fatih (Mehmed II) (kanan)

Selain menaklukkan Bizantium, ia juga berhasil menaklukkan wilayah-wilayah di Asia, menyatukan kerajaan-kerajaan Anatolia dan wilayah-wilayah Eropa, dan termasuk jasanya yang paling penting adalah berhasil mengadaptasi menajemen Kerajaan Bizantium yang telah matang ke dalam Kerajaan Utsmani.

Karakter Pemimpin

Sejak kecil, Sultan Muhammad Al Fatih telah mencermati usaha ayahnya untuk menaklukkan Konstantinopel.

Bahkan Sultan Muhammad Al Fatih telah mengkaji usaha yang pernah dibuat sepanjang sejarah Islam untuk menaklukkan Konstantinopel, sehingga menimbulkan keinginan yang kuat baginya meneruskan cita-cita umat Islam.

Ketika beliau naik tahta pada tahun 1451 M, dia telah mulai berpikir dan menyusun strategi untuk menawan kota bandar (kota/kota pelabuhan) tersebut.

Kekuatan Sultan Muhammad Al Fatih terletak pada ketinggian pribadinya. Sejak kecil ia di didik secara intensif oleh para ulama terkemuka di zamannya. Selain Syekh Syamsuddin, gurunya Al Fatih yang terkenal adalah Syekh Maulana Al-Kurani. Ayah Al Fatih, Sultan Murad II bahkan memberikan kuasa kepadanya untuk memukul Al Fatih jika membantah perintah gurunya.

Jadi Sultan Utsmaniyah

Sultan Muhammad II diangkat menjadi Khalifah Utsmaniyah pada tanggal 5 Muharam 855 H bersamaan dengan 7 Febuari 1451 M.

Program besar yang langsung ia canangkan ketika menjabat sebagai khalifah adalah menaklukkan Konstantinopel.

Langkah pertama yang Sultan Muhammad lakukan untuk mewujudkan cita-citanya adalah melakukan kebijakan militer dan politik luar negeri yang strategis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *