Mengenal Syekh Muhammad Basyuni Imran, Maharaja Imam Kesultanan Sambas

 Mengenal Syekh Muhammad Basyuni Imran, Maharaja Imam Kesultanan Sambas

Ilustrasi: Ma’had Muhammad Basyuni Imran di Sambas, Kalbar.

Ia mengemukakan bahwa penulisan buku ini bertujuan untuk mengevaluasi ceramah-ceramah pada acara peringatan Isra` dan Mi’raj yang biasa berlaku. Ia menyarankan agar cerita-cerita yang disampaikan itu didasarkan pada hadits shahih.

Dalam “An-Nushus wa Al-Barahin”, ia membahas topik-topik yang berkaitan dengan isu-isu lokal. Karya tersebut menyorot beberapa masjid di Sambas yang tidak digunakan untuk shalat Jumat karena jamaahnya kurang dari empat puluh orang. Menurutnya, berdasarkan hadits dan fikih kontemporer, masjid-masjid tersebut hendaknya tetap dipergunakan shalat Jumat meskipun jamaahnya kurang dari empat puluh orang. Jadi, shalat Jumat dinilainya tetap sah meskipun hanya diikuti sedikit orang.

Kedua karya tersebut menunjukkan bahwa Syekh Muhammad Basyuni Imran pemikir pembaharu Islam. Ia berupaya agar masyarakat Islam di Sambas dan sekitarnya terbebas dari belenggu kejumudan (kebekuan/ kemandekan) menuju kemajuan sambil tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam.

Wafatnya

Syekh Basyuni Imran menderita sakit dan menjalani perawatan di RSU Sungai Jawi, Pontianak. Pada 26 Juli 1976 (dalam usia 93 tahun), tokoh ini berpulang ke rahmatullah di kediamannya di Kota Pontianak.

Lautan manusia mengiringi pemakamannya sebagai bentuk penghormatan yang besar atas jasa-jasanya. Jenazah almarhum dikebumikan di Pemakaman Islam Kampung Dagang Timur, Sambas.

Karya-karyanya

Selama hidupnya yang panjang dan penuh berkah, Syekh Muhammad Basyuni Imran Rahimahullah melahirkan beberapa karya tulis, antara lain:

1. An-Nushus wa Al-Barahin ala Iqamah Al-Jumu`ah bi ma duna Al-Arba’in (ditulis atas anjuran Syekh Muhammad Rasyid Ridha sendiri)/Mathba’ah Al- Manar/Kairo/1925.
2. Cahaya Suluh pada Menyatakan Juma’at Kurang Daripada Empat Puluh (versi Melayu dari An-Nushus wa Al-Barahin)/Mathba’ah Al-Ikhwan/Singapura/1340 H.
3. Bidayah At-Tauhid fi Ilm At-Tauhid (rangkuman dari buku Al-Jawahir Al-Kalamiyyah karya Syekh Thahir Al-Jaza’iri, Kalimah At-Tauhid karya Syekh Husein Wali Al-Mashri, dan Kifayah Al-Awam)/Mathba’ah Al-Ahmadiah/Singapura/1344 H.
4. Tadzkir Sabil An-Najah fi Tark Ash-Shalah (Jalan Kelepasan pada Mengingati Orang yang Meninggalkan Sembahyang)/Mathba’ah Al-Ahmadiah/Singapura/1349 H.
5. Khulashah As-Sirah Al-Muhammadiyyah (Haqiqat Seruan Islam)/Singapura/Mathba’ah Al-Ahmadiah/1351H/1932 M.
6. Irsyad Al-Ghilman ila Adab Tilawah Al-Qur`an/Mathba’ah Al-Ahmadiah/Singapura/1352 H/1934 M.
7. Husn Al-Jawab ‘an Itsbat Al-Ahillah bi Al-Hisab (dikatapengantari Syekh Tahir Jalaluddin Al-Minankabawi)/Maktabah Az-Zainiyah/Penang/Malaysia/1938.
8. Durus At-Tauhid li As-Sayyid Muhammad Rasyid/Mathba’ah Al Ahmadiah/Singapura/tanpa tahun.
9. Nur As-Siraj fi Qishshah Al-Isra` wa Al-Mi’raj/Mathba’ah Al-Ahmadiah/Singapura/tanpa tahun.
10. Kumpulan Khutbah Juma’at, Hari Raya Aidilfitri, Hari Raya Aidiladha, dan Gerhana/Mathba’ah Al-Ahmadiah/the Singapura/tanpa tahun.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 + three =