Lima Sosok Ilmuwan Raih Habibie Prize 2025, Siapa Saja?
Lima iilmuwan peraih Habibie Prize 2025.
Pertama, Rino Rakhmata Mukti menemukan energi bersih dari sekam padi.
Dari laboratorium di Institut Teknologi Bandung (ITB), Rino menemukan cara mengubah limbah sekam padi menjadi zeolit sintetis, material canggih yang digunakan sebagai katalis dalam industri minyak bumi dan pupuk. Karyanya menegaskan bahwa inovasi besar bisa lahir dari bahan lokal yang sederhana.
Kedua, Tedjo Sasmono, menelusuri jejak virus demi kemanusiaan. Selama lebih dari dua dekade, Tedjo meneliti virus dengue dan arbovirus lain di Indonesia. Karyanya memetakan empat serotipe virus dengue di berbagai kota dan menjadi dasar bagi kebijakan vaksinasi nasional.
Ketiga, Anuraga Jayanegara, mengubah pakan untuk menyelamatkan bumi. Sebagai ilmuwan muda dari IPB University, Anuraga memadukan riset peternakan dengan isu perubahan iklim. Ia mengembangkan formulasi pakan ternak berbasis bahan alami yang mampu menekan emisi gas rumah kaca, sekaligus meningkatkan produktivitas ternak. “Pakan menyumbang 70% biaya produksi,” jelasnya.
Keempat, Jimly Asshiddiqie. Etika sebagai Pilar Hukum. Nama Jimly Asshiddiqie identik dengan reformasi konstitusi dan etika bernegara. Sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi pertama, ia memperkenalkan gagasan “constitutional ethics”, bahwa hukum tidak bisa berdiri tanpa moral dan integritas.
Kelima, Muhammad Quraish Shihab, menyinari zaman dengan tafsir Al-Qur’an. Sebagai mufasir besar Asia Tenggara, ia mengabdikan hidupnya untuk menjembatani pesan Al-Qur’an dengan kehidupan modern melalui Tafsir Al-Misbah.
Sebagai informasi, nama penghargaan ini diambil dari sosok Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden Republik Indonesia ke-3 sekaligus Menteri Riset dan Teknologi periode 1979-1998.
Habibie dikenal luas sebagai tokoh visioner yang menjadikan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai motor pembangunan nasional. Tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-26 sekaligus menguatkan tradisi penghargaan terhadap prestasi ilmuwan Indonesia.[]
