Karamah Umar bin Khathab (3)

Ilustrasi
ABU SYAIKH berkata dalam kitab Al-‘Azhamah: Telah berkata kepada kami Abu Thayyib, telah berkata kepada kami Ali bin Daud, telah berkata kepada kami Abdullah bin Shalih, telah berkata kepada kami Ibnu Lahi’ah dari Qais bin al-Hajjaj dari orang yang mengatakan kepadanya dia berkata:
Tatkala Mesir dibuka oleh kaum muslimin, penduduk Mesir datang menemui ‘Amr bin al-‘Ash pada saat sudah masuk salah satu bulan yang dianggap sakral oleh penduduk setempat.
Orang-orang Mesir itu berkata, “Wahai gubernur, sesungguhnya Nil ini memiliki kebiasaan dimana dia tidak akan mengalir kecuali dengan tradisi tersebut?
“Amr bin al-‘Ash berkata, “Tradisi apakah itu?”
*Jika masuk tanggal sebelas bulan ini, kami akan mencari seorang perawan ke rumah orang tua mereka. Lalu kami minta kedua orang tuanya untuk memberikan perawan itu kepada kami dengan suka rela. Kami hiasi perawan itu dengan baju dan hiasan yang paling indah, kemudian kami lemparkan dia ke sungai Nil ini,” jawab penduduk.
“Ini tidak mungkin untuk dilakukan di dalam Islam. Karena sesungguhnya Islam menghapus tradisi lama,” kata ‘Amr bin al-‘Ash.
Lalu mereka melaksanakan apa yang dikatakan oleh ‘Amr bin al-‘Ash. Ternyata sungai Nil itu kering dan tidak mengalirkan air sedikit pun. Hingga kebanyakan penduduk berencana untuk melakukan hijrah.
Tatkala melihat kondisi yang demikian, ‘Amr bin al-‘Ash menulis surat kepada Umar bin al-Khaththab. Dalam surat itu dia menerangkan bahwa mereka ditimpa musibah akibat apa yang saya katakan. Dan sesungguhnya saya mengatakan kepada mereka bahwa Islam telah menghapus semua tradisi masa lalu.
Umar menulis kepada ‘Amr bin al-‘Ash yang di dalamnya ada nota kecil. Dalam surat itu Umar menulis: Sesungguhnya saya telah mengirim kepadamu dalam suratku satu nota kecil maka lemparlah nota kecil itu ke sungai Nil.
Tatkala surat Umar sampai di tangan ‘Amr bin al-‘Ash, dia mengambil nota kecil itu dan membukanya. Ternyata di dalamnya berisi tulisan sebagai berikut:
Dari hamba Allah, Amirul Mukminin, Umar bin al-Khaththab. Amma ba’du.
Jika kau mengalir karena dirimu sendirimu maka janganlah engkau mengalir. Namun jika yang mengalirkan airmu adalah Allah, maka mintalah kepada Allah Yang Mahakuasa untuk mengalirkanmu kembali.
‘Amr bin al-‘Ash kemudian melemparkan nota kecil itu ke sungai Nil. Allah mengalirkan air sungai Nil dengan kadar enam belas dzira’ dalam satu malam. Maka dengan terjadinya peristiwa itu, Allah telah menghancurkan tradisi jahiliyyah dari penduduk Mesir hingga sekarang. []