Jelang Kepulangan ke Tanah Air, Jemaah Haji Bukittinggi Laksanakan Tawaf Wada
Mekkah, Mediaislam.id–Jemaah haji Kota Bukittinggi bersiap untuk meninggalkan tanah suci mekah setelah selesai menunaikan puncak haji di Arafah, mabit di Muzdalifah dan melempar jumrah di Mina, kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan thawaf ifadah dan Sa’i.
Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Tri Andriani Djusair mengatakan menjelang kepulangan ke Tanah Air 15 Juli mendatang, jemaah haji bersiap melaksanakan Tawaf Wada (Tawaf Perpisahan).
“Jelang kepulangan jamaah haji akan melaksanakan Thawaf Wada’. Sesuai dengan jadwal kepulangan jema’ah haji kloter 2 Embarkasi Padang akan di berangkatkan dari Jeddah pada hari Sabtu pukul. Sebelum kepulangan dilaksanakan persiapan penimbangan koper jema’ah 24 jam sebelum kepulangan,” tutur Tri saat dihubungi melalui sambungan teleponnya. Rabu (13/7/2022).
Tri yang juga menjabat sebagai Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi ini mengingatkan jamaah haji mamatuhi ketentuan penerbangan terkait barang yang boleh di bawa dan yang tidak boleh di bawa, kapasitas berat barang bawaan tidak melebihi 32 kg pada koper besar dan 7 kg pada tas kabin.
“Supaya proses kepulangan jemaah berjalan lancar, kami menghimbau agar jemaah haji Kota Bukittinggi taat aturan,” katanya.
Disamping itu secara teknis sudah di sosialisasikan melalui ketua kloter II, Amar Albar Antoni terkait sistem pemberangkatan jemaah ke Jeddah, serta melakulan konsolidasi emosional kekeluargaan antar jemaah.
“Yang paling terpenting adalah persiapan untuk pelakasanaan tawaf wada. Tawaf wada’ merupakan tahwaf perpisahan jema’ah haji yang sudah melaksanakan rangkaian ibadah haji di tanah suci, saat semua jemaah harus bersiap-siap meninggalkan 2 kota suci ini. Terasa gemuruh hati sedih untuk meninggalkan kota haram, waktu 40 hari terasa begitu cepat di berlalu, belum puas untuk beribadah bermunajad pada tempat-tempat mustajab kepada Allah SWT,” tuturnya.
“Dua Kota haram ini mempunyai banyak keutamaan, ibadah yang dilakulan benilai berlipat ganda. Shalat di Masjid Nabawi setara 10 rb shalat di Masjid selainnya. Shalat di Masjidil Haram setara 100 ribu shalat di Masjid lain,” katanya lagi.
Menurut Tri, jemaah haji Bukittinggi akan melaksanakan thawaf wada’. Itu artinya jemaah tak boleh lagi ke masjidil haram berpisah dengan masjidil haram dan kembali ke tanah air yang entah kapan lagi bisa datang.
“Kami mengimbau kepada seluruh jemaah agar memanfaatkan saat-saat terakhir sebelum ke pulangan ke tanah air untuk bermunajat kepada Allah SWT. semoga Allah beri kesempatan untuk datang lagi ke rumah Nya, tumpahkan semua yang terasa di hadapan sang pencipta semoga rangkaian ibadah haji yang sudah dijalankan di terima Allah SWt, pulang ke tanah air membawa predikat haji mabrur, diampuni segala salah dan dosa. Sepulangnya ke tanah air mari kita jaga kemabruran tersebut. Diibaratkan 40 hari di tanah suci adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik,” ucapnya.*