Islam yang Mampu Menjaga Cinta

 Islam yang Mampu Menjaga Cinta

Ilustrasi

PROMO produk cokelat, buket bunga, tiket wisata maupun penginapan terpampang di reklame jalan maupun di pusat perbelanjaan. Ya, momen Valentine’s Day di bulan Februari kerap dirayakan oleh berbagai negara termasuk Indonesia. Warna merah muda sebagai simbol kasih sayang juga menjadi simbol perayaannya.

Menilik asal usul Valentine’s Day, maka akan kita dapati bahwa perayaan ini berasal dari budaya Romawi dan Kristen. Beberapa sumber menyebutkan bahwa perayaan ini berawal dari festival Lupercalia, sebuah ritual pagan yang kemudian diadaptasi oleh gereja sebagai penghormatan kepada Santo Valentinus. Pada keyakinan Masyarakat Prancis dan Inggris, pada tanggal 14 Februari merupakan musim kawin para beruang dan memberikan asosiasi alamiah dengan simbol cinta dan kesetiaan.

Era modern hari ini, Valentine’s Day dirayakan dengan budaya pacaran, bertukar hadiah, mengirim surat cinta, undian cinta (loterie d’amour), bahkan sampai melepas kelajangan alias terjadi perzinahan antar pasangan. Momen perayaan ini kerap dimanfaatkan oleh para kapital dengan mempromosikan berbagai produk yang menarik guna meraup keuntungan sebesar-besarnya. Menjadikan muslim menjadi individu yang konsumerisme dan semakin liberal.

Sungguh, negeri Indonesia yang mayoritas muslim tidak sepantaskan ikut-ikutan dengan budaya liberalisme dari barat, dan tidak terjebak pada sekulerisme (memisahkan agama dari kehidupan). Tapi harus berpegang teguh pada ajaran islam.

Rasulullah ﷺ bersabda: “Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud No. 4031).

Hadis ini menjadi dasar larangan mengikuti kebiasaan atau perayaan yang bukan berasal dari islam. Islam juga memerintahkan menjaga kesucian cinta untuk menjauhi perbuatan zina. “Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (TQS. Al-Isra’: 32).

Zina yang merupakan dosa besar akan membawa dampak buruk bagi individu, masyarakat maupun negara. Bahkan jika zina sudah menjadi hal biasa dan merajalela maka azab akan turun ke muka bumi.

Rasulullah ﷺ bersabda: “Jika zina dan riba telah tampak nyata di suatu negeri, maka sungguh mereka telah menghalalkan azab Allah atas diri mereka.” (HR. Hakim No. 2263, dishahihkan oleh Al-Albani)

Seorang muslim tidak boleh tinggal diam dengan budaya barat yang merusak ini, dan harus mengajak umat untuk kembali menjaga cinta sesuai dnegan cara Islam.

Islam memiliki cara yang spesial dalam menjaga cinta. Cinta yang merupakan fitrah manusia harus mampu dikelola agar sesuai dengan ajaran islam sehingga menjadi keberkahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *