Indonesiaku Sayang Indonesiaku Malang

 Indonesiaku Sayang Indonesiaku Malang

Tinggal di negeri yang bernama Indonesia merupakan sebuah kenikmatan yang patut disyukuri. Negeri indah yang punya letak strategis, diapit oleh dua samudera yakni samudera Hindia dan samudera Pasifik ini punya banyak kekayaan alam yang berlimpah. Dari sabang sampai merauke, dari ujung timur ke barat, utara ke selatan kawasan negeri ini dipenuhi harta karun berlimpah ruah. Mulai dari kekayaan tambang. Tambang batu bara Indonesia merupakan tambang terbesar di dunia. Gas alam pun demikian. Cadangan gas alam Indonesia adalah yang terbesar di dunia. Ditambah tambang emas. Indonesia adalah negara di dunia yang tercatat punya kualitas emas terbaik. Luar biasa. Jika melihat lautan yang mengelilingi wilayah negeri ini, tak heran jika Indonesia punya julukan negara Maritim terbesar di dunia, karena luas lautnya 93.000 km2. Sementara panjang pantai 81.000 km, ini merupakan 25% panjang pantai di dunia. Begitupun dengan terumbu karang yang banyak nan indah, semuanya kualitas terbaik dunia.

Hutan tropis di Indonesia pun tidak main-main, predikat hutan tropis terbesar di dunia lagi-lagi dimiliki Indonesia. Tak heran bila julukan lain bagi Indonesia adalah paru-paru dunia. Hutan kalimantan, sumatera, dan sulawesi berpengaruh besar terhadap kondisi iklim dunia. Makin luar biasa. Kekayaan lainnya adalah pulau. Indonesia setidaknya punya 18.306 pulau, lagi-lagi Indonesia punya julukan negara kepulauan terbanyak. Dari 18.306 pulau tersebut, 7.870 pulau yang sudah bernama, sementara sisanya 9.634 belum bernama. Ditambah dengan keberadaan pulau komodo. Binatang purba yang hanya satu-satunya di dunia pun berada di Indonesia. Bali tak kalah hebat dengan julukan salah satu pulau terindah di dunia. Benar-benar luar biasa. Posisi geografis Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa membawa keberuntungan tersendiri untuk negeri ini. Kualitas tanah terbaik, dengan tingkat kesuburan kualitas nomor wahid pun disandang Indonesia. Hampir semua tanaman dapat tumbuh di negeri ini. Ada kata lain selain luar biasa?!

Itu hanya sedikit ulasan kekayaan negeri ini. Jika dijabarkan satu persatu dengan runut tentu akan sangat banyak melebihi yang kita bayangkan. Memang demikianlah fakta bumi Indonesia. Harusnya segala kekayaan alam yang dianugerahkan Alloh SWT tersebut dapat membawa Indonesia menjadi negara yang maju, bahkan menjadj negara adidaya. Namun sayang, pilu bertabur sakit hati yang mendalam tatkala kita saksikan segala kekayaan alam tersebut telah terampas oleh orang asing.

 

Tengoklah lubang besar yang menganga di papua sana. Setiap hari PT Freeport (AS) hilir mudik mengangkut emas rakyat papua, emas terbaik dunia. Yang dulu berupa gunung yang menjulang tinggi, emas terbuka dan dalam tanah ini dikeruk habis-habisan oleh asing. Sementara rakyat papua, hanya mengais serpihan emas dari pembuangan limbah perusahaan raksasa itu demi dapat memenuhi perut kosong. Pilu hati ini. Ketika gas alam Indonesia tersohor ke seantero dunia, tapi hanya bualan bak cerita khayalan, karena blok-blok yang kaya akan migas seperti blok Natuna, cepu, mahakam seluruhnya dikuasai asing. Rakyat cuma gigit jari. Disebut negara maritim terbesar pun kini terasa sangsi. Kekeringan di wilayah timur Indonesia menjadi saksi. Terumbu-terumbu karang tak terjaga. Sampai-sampai garampun harus impor. Tragis. Kesuburan tanah kualitas terbaik tak cukup jadi bekal untuk menjadi negara mandiri bahan pangan. Sudah lama segala hasil pertanian dan perkebunan impor. Beras impor dari Thailand, kacang kedelai impor dari AS, wortel impor dari Australia, kentang impor dari Australia,  bawang impor India dan Cina,  jagung impor dari India, cabai, gandum,  jeruk, apel, pisang, dll,  sampai-sampai singkong, yang dikatakan tinggal lempar tongkatpun jadi makanan, ikut-ikutan trend impor juga dari Vietnam. Bagi para petani ini ‘bikin sakit hati gak kelar-kelar’. Karena begitu impor masuk, harga bersaing ketat, dan jelas petani lokal yang kalah saing.

Pulau-pulau indah yang berjumlah ribuan pun kini jadi rebutan asing. Lihat saja pulau Anabas yang dijadikan objek pariwisata oleh Australia, AS, dan Prancis. Raja ampat yang kata orang punya keindahan alam tiada tara pun dikuasai asing. Pulau mana lagi yang akan ikut dikuasai asing?!

Begitulah kondisi yang terjadi saat ini. Indonesia yang bertanah subur, air berlimpah, dan tak kekurangan cahaya matahari harus disibukkan dengan deretan impor bahan pangan serta lelang pulau.

Fakta yang tak kalah miris di balik kekayaan Indonesia yang telah dikuasai asing, kini pemerintah menanggung beban utang yang menggunung.

Utang pemerintah Indonesia tercatat senilai Rp 3.706,52 triliun hingga Juni 2017. Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) telah menambah utang sebesar Rp 1.166 triliun di periode 2015-2017. (Liputan6.com) Dengan posisi utang Rp 3.706,52 triliun, artinya utang Indonesia ini sudah tanda lampu merah atau darurat utang.

Hal-hal semacam ini seharusnya tak pernah terjadi tatkala pemerintah dapat dengan elok mengelola sumber daya alam yang ada. Sepatutnya orang-orang yang memangku jabatan di pemerintahan dapat amanah menjalankan fungsinya dengan baik. Namun apa mau dikata, sistem yang berjalan saat ini memang mencetak orang-orang serakah yang gila harta. Sistem saat ini memang menciptakan iklim persaingan bebas tanpa aturan. Sistem saat ini memang membidani lahirnya kebijakan-kebijakan pro pengusaha dan penguasa. Lihatlah UU minerba, UU investor asing, dan UU lain yang tidak pro rakyat. Sistem saat ini bukan sistem yang bertujuan melindungi dan menyejahterakan rakyat, bukan sistem yang bercita-cita melindungi hak-hak rakyat, atau mewujudkan suasana keimanan yang tinggi sehingga para pelanggar hukum malu, takut, dan jera akan tindakan salahnya. Sistem saat inilah yang membuat Indonesia diambang kebangkrutan. Kapitalisme-sekuler lewat tangan demokrasi telah menyeret Indonesia menjadi negara miskin dalam lubang harta karun.

Oleh karena itu, sistem inilah sebenarnya yang menjadi racun bagi Indonesia dan negeri-negeri islam lainnya di seluruh dunia. Sudah saatnya Indonesia melepaskan diri dari jeratan sistem beracun ini dan beralih pada sistem manusiawi dan sesuai fitrah manusia. Yakni sistem islam. Kesempurnaan sistem islam telah terjamin jelas. Bukan sembarangan, yang menjamin dari kesempurnaannya adalah Alloh Rabbul ‘alamin, Dzat yang menciptakan alam semesta ini.

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kusempurnakan kepadamu nikmatKu, dan telah Kuridhoi Islam sebagai agama bagimu.” (QS : Al Maidah [5] : 3).

Ibnu Katsir Asy Syafi’i Rohimahullah berkata dalam kitab tafsirnya, “Ayat ini merupakan kenikmatan terbesar yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada umat ini. Allah telah sempurnakan bagi mereka agamanya sehingga mereka tidak membutuhkan agama dan nabi  yang lain. Oleh karena itu, Allah menjadikan Rasul kita -shollallahu ‘alaihi wa Sallam– sebagai penutup para Nabi yang diutus kepada seluruh manusia dan jin. Maka, tidaklah ada suatu yang halal kecuali apa yang beliau halalkan, tidaklah ada suatu yang haram kecuali yang telah beliau haramkan, dan tidaklah ada agama kecuali yang beliau syari’atkan”.

Oleh karena itu, tidak ada keraguan sedikit pun untuk menjadikan islam sebagai solusi. Hanya dengan sistem islam dan pemimpin yang amanahlah Indonesia akan selamat dan bangkit menjadi negara yang kuat, mandiri dan berdaulat.

 

Wallahu’alam bish shawab

 

[Anisa, IRT]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *