Hassan Nasrallah, Pemimpin Syiah Hizbullah yang Tewas Dibunuh Israel

 Hassan Nasrallah, Pemimpin Syiah Hizbullah yang Tewas Dibunuh Israel

Ilustrasi: Gambar pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di bawah reruntuhan bangunan di Beirut.

Dia menjadi pemimpin Hizbullah pada 1992 kala berusia 32 tahun, setelah pendahulunya, Abbas al-Musawi tewas terbunuh dalam serangan helikopter Israel.

Salah satu aksi pertamanya ketika menduduki kursi pemimpin Hizbullah adalah membalas dendam pembunuhan Musawi.

Nasrallah juga memimpin perang intensitas rendah dengan pasukan Israel yang berakhir dengan penarikan pasukan mereka dari Lebanon selatan pada tahun 2000. Kala itu, putra sulungnya tewas dalam baku tembak dengan pasukan Israel.

Setelah penarikan pasukan, Nasrallah mengumumkan bahwa Hizbullah telah mencapai kemenangan pertama melawan Israel.

Ia juga bersumpah bahwa Hizbullah tidak akan melucuti senjatanya, dengan mengatakan bahwa Hizbullah menganggap bahwa “seluruh wilayah Lebanon harus dikembalikan”, termasuk wilayah Shebaa Farms.

Sesudahnya, situasi relatif tenang hingga 2006, ketika milisi Hizbullah meluncurkan serangan lintas batas ke Israel yang menyebabkan delapan tentara Israel tewas dan dua lainnya diculik yang memicu respons besar-besaran di Israel.

Pesawat tempur Israel mengebom benteng pertahanan Hizbullah di Selatan dan di pinggiran selatan Beirut, sementara Hizbullah menembakkan sekitar 4.000 roket ke Israel.

Lebih dari 1.125 warga Lebanon—sebagian besar warga sipil—tewas selama konflik 34 hari itu, serta 119 tentara Israel dan 45 warga sipil.

Rumah dan kantor Nasrallah menjadi sasaran pesawat tempur Israel—ia selamat tanpa cedera.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

three × 3 =