Gelar Standardisasi Angkatan 37, MUI Dorong Dai Hadirkan Solusi

Jakarta (Mediaislam.id) – Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyelenggarakan Standardisasi Dai Angkatan 37 pada Senin (24/2/2025) lalu dengan tema yang menekankan pentingnya meningkatkan kualitas dakwah yang menyentuh berbagai aspek kehidupan.
Ketua Komisi Dakwah MUI, Kiai Zubaidi, menyampaikan pesan penting kepada para dai agar berdakwah dengan pendekatan Islam wasathiyah, yaitu dakwah yang mengedepankan sikap sopan, santun, serta berorientasi pada keberhasilan dalam menyampaikan pesan Islam yang damai dan moderat.
Menurut Kiai Zubaidi, dakwah dengan pendekatan Islam wasathiyah sangat relevan di berbagai zaman, terutama ketika dihadapkan pada beragam isu yang berkembang di tengah masyarakat.
“Para dai harus mampu menyesuaikan diri dengan isu-isu yang sedang berkembang, terutama yang berkaitan dengan masalah kebangsaan dan persatuan bangsa. Dakwah kita harus selalu relevan dengan mencari solusi atas permasalahan yang terjadi,” ujarnya di Kantor MUI, Jakarta, Kamis (27/2/2025).
Kiai Zubaidi juga menegaskan pentingnya peran dai dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, meski saat ini isu tentang ancaman terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mulai mereda.
“Dai harus terus berjuang dan berdakwah untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjelaskan bagaimana Islam memahami ideologi kebangsaan kita dan posisi NKRI sebagai dasar dalam berbangsa dan bernegara,” jelasnya.
Selain itu, dalam kegiatan ini juga diberikan penguatan terkait pemahaman media sosial. Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, para dai diharapkan mampu menghadapi tantangan terkait hoaks dan isu-isu digital.
Dalam kegiatan tersebut, turut disampaikan materi mengenai fikih media sosial dan fikih anti-hoaks, serta pemahaman tentang ekonomi syariah yang semakin berkembang di Indonesia.
“Kami memberikan penguatan kepada para dai agar memahami media sosial yang saat ini sangat masif dan dipenuhi dengan hoaks. Oleh karena itu, kami menyertakan materi terkait fikih media sosial dan fikih anti-hoaks,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kiai Zubaidi menjelaskan bahwa para dai diharapkan dapat memainkan peran strategis dalam menyosialisasikan ekonomi syariah, baik di kalangan masyarakat pedesaan maupun perkotaan.
“Ekonomi syariah adalah kunci keberhasilan, dan dai memiliki posisi yang sangat penting untuk itu,” tegasnya.
Kiai Zubaidi juga berharap agar para dai dapat melanjutkan misi dakwah sesuai dengan Islam Wasathiyah
“Ekonomi syariah ini harus bisa disosialisasikan ke masyarakat, baik di pedesaan maupun perkotaan, karena hal ini menjadi kunci keberhasilan ekonomi syariah, dan para dai memiliki posisi strategis dalam hal tersebut,” harapnya.
sumber: muidigital