Fahira Idris: Data Aset Penting Bangsa, Harus Jadi Prioritas Utama

Jakarta, Mediaislam.id–Data yang aman dan terlindungi merupakan dasar bagi keamanan nasional. Kebocoran dan gangguan data terutama yang diakibatkan serangan siber bukan hanya berpotensi besar mengancam privasi warga negara dan pelayanan publik tetapi juga keamanan dan integritas nasional.
“Data adalah aset berharga yang sangat penting bagi sebuah bangsa. Oleh karena itu sudah selayaknya semua sumberdaya dikerahkan untuk menjaga dan melindunginya. Artinya, saat ini dan kedepan melindungi data nasional harus menjadi prioritas utama dalam strategi keamanan nasional kita,” ujar Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/7).
Senator Jakarta ini mengungkapkan, kebocoran dan gangguan data terutama yang diakibatkan serangan siber, bukan hanya berpotensi besar menjadi ancaman terhadap privasi individu atau warga negara, tetapi juga bisa mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan. Gangguan pada layanan publik seperti sistem imigrasi dapat menghambat aktivitas ekonomi dan menurunkan produktivitas nasional. Selain itu, dalam tingkat tertentu, kebocoran dan gangguan data akibat serangan siber dapat mengganggu instabilitas sosial dan politik sebuah bangsa.
Untuk itu, menurut Fahira Idris, Pusat Data Nasional harus memiliki sistem backup dan pemulihan data yang andal. Sebuah sistem backup data yang berlapis dan pemulihan data yang cepat serta efektif untuk meminimalkan dampak dari serangan siber yang memang tidak akan bisa dihindari. Tidak hanya mencakup pencegahan terhadap serangan siber, tetapi juga memastikan bahwa data dapat dipulihkan dengan cepat dan efisien jika terjadi kebocoran atau kehilangan data.
Sistem backup dan pemulihan data yang andal, lanjut Fahira Idris, merupakan elemen kritis dalam perlindungan data nasional. Dengan menerapkan strategi backup berlapis, menggunakan backup on-site dan off-site, memiliki rencana pemulihan bencana yang komprehensif, melindungi backup data dengan enkripsi dan kontrol akses, mengotomatisasi proses backup, dan memastikan kapasitas penyimpanan yang memadai, dapat memperkuat keamanan data dan meminimalkan dampak dari serangan siber.
“Perlindungan data yang kuat tidak hanya mencakup pencegahan terhadap serangan siber tetapi juga memastikan bahwa data dapat dipulihkan dengan cepat dan efisien jika terjadi kebocoran atau kehilangan data. Sekali lagi, kita semua harus sampai pada satu pemahaman yang sama bahwa perlindungan data yang efektif adalah kunci untuk menjaga stabilitas dan keamanan nasional dalam era digital saat ini,” pungkas Fahira Idris.*