Fadli Zon Bahas Tokoh Perempuan Indonesia yang Menginspirasi Al-Azhar, Rahmah El Yunusiah Namanya

 Fadli Zon Bahas Tokoh Perempuan Indonesia yang Menginspirasi Al-Azhar, Rahmah El Yunusiah Namanya

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon.

Jakarta (MediaIslam.id) – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menceritakan sosok tokoh pendidikan perempuan Indonesia bernama Rahmah El Yunusiah yang mendirikan sekolah perempuan dan kelak sekolah tersebut menginspirasi Universitas Al-Azhar di Mesir untuk mendirikan lembaga pendidikan serupa.

Rahmah El Yunusiyah adalah muslimah Minangkabau yang menjadi tokoh pendidikan perempuan Indonesia. Rahmah berasal dari Padang Panjang, Sumatera Barat, yang mendirikan lembaga pendidikan untuk perempuan bernama Diniyyah Putri pada 1923 dan masih eksis hingga sekarang.

“Rahmah El Yunusiyah ini yang melahirkan satu gerakan pendidikan di Padang Panjang namanya Diniyyah Putri dengan sekolah perempuan yang kemudian akhirnya ditiru oleh Universitas Al-Azhar,” kata Fadli dalam sambutannya di acara “Merayakan Hari Kartini: Habis Gelap Terbitlah Terang — Suara Perempuan dalam Budaya” di Jakarta pada Senin (21/04/2025).

Pada 1950an, Imam Besar Al Azhar berkunjung ke Sumatera dan menyambangi Diniyyah Putri. Kunjungan tersebut menginspirasi Universitas Al-Azhar untuk membuka fakultas khusus perempuan.

Fadli juga menyebutkan Diniyyah Putri menjadi tempat menimba ilmu salah satu pahlawan nasional Indonesia yakni Rangkayo Rasuna Said.

Akan tetapi, hingga saat ini Rahmah belum dinobatkan sebagai pahlawan nasional Indonesia. Menurut Fadli, atas jasa-jasanya Rahmah layak untuk dianugerahi gelar tersebut.

“Jadi sebenarnya masih ada juga tokoh-tokoh perempuan yang luar biasa yang sampai sekarang juga belum mendapatkan pengakuan gelar pahlawan nasional,” ujar dia.

Pada Hari Kartini, Fadli mengenang perjalanan hidup Raden Ajeng Kartini sebagai sosok yang berjasa terhadap emansipasi perempuan di Indonesia.

Fadli bercerita, semasa hidupnya yang hanya sampai berusia 25 tahun, RA Kartini bisa menulis hingga 400 surat yang berisi pemikirannya mengenai pemberdayaan perempuan pada masa itu.

“Bahkan ada (suratnya) yang sampai 27 halaman. Jadi luar biasa RA Kartini ini, merupakan seorang sosok yang sangat besar dalam sejarah Indonesia,” ucapnya.

Fadli memaknai Hari Kartini sebagai simbol perjuangan wanita Indonesia dalam menghadapi perubahan. Ia berharap perjuangan, impian, dan pemikiran RA Kartini bisa terus hidup di masa kini.

“Mudah-mudahan apa yang diinisiasi, diimpikan, dan dijadikan pemikiran-pemikiran oleh RA Kartini bisa terus hidup di zaman sekarang oleh perempuan-perempuan di Indonesia,” kata Menbud.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 + nineteen =