Dua Tahun Terhenti Gegara Genosida Israel, Universitas Al-Azhar Gaza Kini Buka Kembali
Ilustrasi: Kondisi kampus Universitas Al Azhar Gaza pada Oktober 2023. [Getty]
Akibat serangan itu, Shubeir menyebut kerugian Universitas Al-Azhar mencapai 30 juta dolar AS (sekitar Rp500 miliar), sementara total kerusakan aset mencapai lebih dari 40 juta dolar AS (sekitar Rp 668 miliar).
Bagi banyak mahasiswa, kembali kuliah adalah pengalaman yang memulihkan sekaligus berat. Banyak dari mereka kehilangan rumah, catatan pelajaran, serta bertahun-tahun tanpa pembelajaran normal.
Mira Al-Agha, mahasiswa tahun pertama farmasi, mengatakan ia kembali ke kampus karena meyakini pendidikan adalah satu-satunya jalan untuk masa depan.
“Kami yakin Universitas Al-Azhar pasti kembali. Meski fasilitas terbatas, staf bekerja tanpa lelah,” ujarnya.
Namun, beban mental yang ia rasakan sangat besar. Ia bercerita dua tahun belajar di tempat yang tidak layak, namun tetap berusaha melanjutkan harapan. Untuk mahasiswa kedokteran gigi, tantangannya lebih besar karena hampir seluruh laboratorium dan alat praktik hancur.
Abdul Rahman Amer, mahasiswa tingkat lima, mengaku sempat putus asa melihat kampusnya runtuh. “Ketika melihat bangunan hancur, saya kehilangan harapan,” katanya.
Kini, dengan fasilitas sementara, ia kembali berusaha menyelesaikan studinya meski harus mengeluarkan biaya transportasi sekitar 50 dolar per hari (sekitar Rp834.000).
Shubeir menegaskan bahwa pembukaan kembali kampus, meski dalam kondisi terbatas, adalah simbol bahwa masa depan Gaza harus dimulai dengan memulihkan pendidikan.
Bagi ribuan mahasiswa yang berjalan di antara puing-puing setiap hari, pendidikan bukan hanya proses belajar, melainkan bentuk ketangguhan dan tekad untuk tetap hidup.
“Bangunan kami hancur, tetapi tekad kami tidak,” ujar Shubeir. Ia menyerukan dukungan komunitas internasional untuk membantu membangun kembali dunia akademik Gaza dan melindungi masa depan generasi muda.
“Kami menginginkan kehidupan, perdamaian, dan martabat. Berdirilah bersama kami agar generasi ini mendapat masa depan yang layak,” pungkasnya.[]
sumber: ABC News
