Dua Tahun Terhenti Gegara Genosida Israel, Universitas Al-Azhar Gaza Kini Buka Kembali
Ilustrasi: Kondisi kampus Universitas Al Azhar Gaza pada Oktober 2023. [Getty]
Gaza (Mediaislam.id) – Kabar baik datang dari Jalur Gaza setelah dua tahun Zionis Israel melakukan aksi genosida. Salah satu kampus di wilayah tersebut, Universitas Al-Azhar Gaza, mulai kembali membuka kegiatan belajar mengajar.
Universitas Al-Azhar Gaza kini membuka kampus sementara dan kembali menggelar perkuliahan tatap muka. Menurut laporan ABC News, Rabu (10/12/2025), ruang kelas mereka tampak rusak dan berbagai fasilitas darurat dipakai untuk mendukung pembelajaran. Kondisi itu menggambarkan krisis yang terjadi, namun sekaligus menunjukkan keteguhan para mahasiswa.
Wakil Rektor Universitas Al-Azhar Gaza, Dr. Muhammad Shubeir, mengatakan kampus memilih kembali dibuka karena kebutuhan mendesak dan rasa tanggung jawab.
Baca juga: Universitas Islam Gaza Buka Kembali Aktivitas Pendidikan
“Selama perang kami mengajar secara daring. Staf bekerja dari lokasi berbahaya demi mendapat akses internet satelit. Kami menghadapi banyak risiko, tetapi bersyukur bisa bertahan hingga perang berakhir,” ujar Shubeir.
Begitu situasi memungkinkan, pihak universitas memulai pemulihan dan menggelar kelas tatap muka, meski salah satu kampus terbesarnya telah rata dengan tanah.

Kampus itu berada di kawasan Al Zahra, yang selama perang berubah menjadi Koridor Netzarim, yakni area strategis yang menjadi salah satu titik paling terdampak.
“Meskipun kami kehilangan banyak hal, terutama kampus baru yang menaungi lima fakultas, kami akan memulai kembali secara bertahap dan sukarela,” katanya.
Shubeir menegaskan, universitas tidak terlibat dalam konflik apa pun. Ia mengingat percakapannya dengan seorang perwira intelijen Israel yang memerintahkan evakuasi kampus Zahra.
“Universitas Al-Azhar adalah lembaga akademik yang memperjuangkan budaya damai dan saling menghormati,” ujarnya.
Ia sempat memperingatkan bahwa menyerang institusi pendidikan melanggar Konvensi Jenewa Keempat. Meski begitu, kampus tetap dihancurkan.
