Direstui Amerika, Penjajah Israel Gempur Rafah

 Direstui Amerika, Penjajah Israel Gempur Rafah

Gaza (Mediaislam.id) – Pasukan penjajah Zionis Israel masih melakukan kejahatan genosida di Jalur Gaza di hari yang ke-129 berturut-turu. Mereka masih melancarkan puluhan serangan udara, penembakan artileri dan operasi sabuk api.

Pasukan penjajah melakukan pembantaian berdarah terhadap warga sipil, dan melakukan kejahatan mengerikan di Jalur Gaza di daerah-daerah yang diserang. Ini terjadi di tengah situasi kemanusiaan yang sangat buruk akibat pengepungan dan pengungsian lebih dari 90% warganya mengungsi.

Dilansir Pusat Informasi Palestina, Senin (12/2/2024) dilaporkan bahwa pesawat dan artileri pendudukan melanjutkan serangan dan pemboman dengan kekerasan di berbagai bagian Jalur Gaza, di tengah dimulainya agresi besar-besaran saat fajar pada Senin di Rafah, yang menargetkan rumah-rumah, perkumpulan pengungsi, orang-orang, dan jalanan, menewaskan ratusan orang gugur syahid dan terluka.

Dari Rafah, jurnalis Wael Abu Omar melaporkan bahwa sekitar pukul 1:30 pagi pada Senin, suara bentrokan terdengar di utara Rafah, diikuti oleh puluhan serangan oleh pesawat tempur dan helikopter penjajah di berbagai wilayah Rafah.

Ia menegaskan hingga saat ini belum ada kemajuan di darat dan yang terjadi hanyalah serangan udara berturut-turut yang dilakukan pesawat militer dan Apache terhadap rumah-rumah dan masjid di Rafah.

Dilaporkan bahwa pesawat penjajah meluncurkan tembakan yang terus-menerus dan intens ke beberapa rumah, menghancurkan penghuninya, dan masjid-masjid di Rafah, mengakibatkan korban tewas awal 77 orang yang mati syahid, termasuk sejumlah besar anak-anak, dan lebih dari 230 orang terluka.

Pesawat penjajah mengebom masjid Al-Rahma dan Al-Huda, dan 14 rumah, termasuk rumah keluarga Al-Mughir, Abu Jazar, Al-Masri dan Muammar di Rafah, dan mendarat di perbatasan dengan Mesir, menurut data awal.

Perkembangan ini terjadi setelah Amerika memberikan lampu hijau kepada penjajah untuk melancarkan operasi militer skala besar di Rafah, sesuai dengan apa yang dipahami dari percakapan telepon Presiden AS Joe Biden dengan Perdana Menteri pendudukan, Benjamin Netanyahu, Ahad malam.

Rafah adalah kegubernuran Palestina terkecil di selatan Jalur Gaza. Sejak awal agresinya, pendudukan menyatakannya sebagai zona aman dan memaksa penduduk Jalur Gaza untuk bermigrasi ke sana hingga kini menjadi rumah bagi sekitar 1,5 juta warga Palestina, sementara wilayah tersebut berada di bawah naungan otoritas Palestina. Penduduk aslinya tidak melebihi 300 ribu orang.

sumber: infopalestina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

6 + eighteen =