Blokade 80 Hari, Zionis Israel Izinkan Sembilan Truk Bantuan ke Gaza

Warga Palestina di Kamp Pengungsi Jabalia mengantre makanan, Senin (19/05).
Yerusalem (MediaIslam.id) – Setelah hampir 80 hari memberlakukan pengepungan ketat, Zionis Israel akan mengizinkan hanya sembilan truk bantuan kemanusiaan untuk memasuki Gaza yang berpenduduk sekitar 2,4 juta jiwa, demikian laporan media Israel pada Senin (19/05/2025).
“Sembilan truk bermuatan bantuan kemanusiaan, termasuk makanan bayi, akan memasuki Gaza melalui Israel dalam beberapa jam ke depan,” kata Ghassan Alian, Kepala Kantor Koordinasi Kegiatan Pemerintahan di Wilayah (COGAT) milik militer Israel, kepada Radio Angkatan Darat.
Radio itu juga menyebutkan bahwa truk-truk bantuan akan diarahkan ke gudang milik organisasi internasional untuk kemudian didistribusikan kepada warga Palestina.
Kantor Pemimpin Otoritas Israel Benjamin Netanyahu pada Ahad menyatakan, Tel Aviv akan mengizinkan masuknya “jumlah dasar makanan” ke Gaza guna “mencegah terjadinya krisis kelaparan.”
Netanyahu menambahkan bahwa kelaparan dapat “mengancam kelanjutan Operasi Kereta Perang Gideon (Gideon’s Chariot),” merujuk pada fase baru serangan darat Israel di wilayah utara dan selatan Gaza.
Lembaga penyiaran publik Israel, KAN, mengutip seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa kebijakan itu bersifat sementara dan diperkirakan hanya berlangsung sekitar satu pekan, hingga pusat distribusi bantuan selesai didirikan — kebanyakan berada di Gaza selatan, berada di bawah pengawasan militer Israel dan dijalankan oleh kontraktor keamanan asal Amerika Serikat.
‘Setetes di lautan kebutuhan’
Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, Tom Fletcher, mengatakan sembilan truk bantuan kemanusiaan yang “diizinkan” masuk ke Jalur Gaza hanya ” setetes lautan di lautan” dari kebutuhan mendesak yang ada.
“Ini adalah perkembangan yang patut disambut, dan seharusnya terus berlanjut. Namun ini hanyalah setetes di lautan dari kebutuhan mendesak yang ada. Jauh lebih banyak bantuan harus segera diizinkan masuk ke Gaza, dimulai besok pagi.” ujar Fletcher dalam pernyataan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (19/5) menyatakan bahwa sembilan truk bantuan kemanusiaan telah “diizinkan” masuk ke Jalur Gaza melalui perbatasan Kerem Shalom setelah Israel untuk sementara waktu melonggarkan blokade yang telah berlangsung hampir tiga bulan.
Fletcher mengatakan bahwa otoritas Israel mengizinkan pengiriman bantuan secara terbatas setelah meningkatkan serangan militer di wilayah tersebut.
Menurut PBB, Jalur Gaza membutuhkan setidaknya 500 truk bantuan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dasar seluruh penduduknya.
Sementara itu, Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah (COGAT) milik militer Israel menyatakan bahwa lima truk, termasuk yang membawa makanan bayi, telah memasuki Gaza melalui Kerem Shalom — pengiriman bantuan pertama sejak 2 Maret.