Bidan Samah Qeshta Bantu Kelahiran dan Melahirkan di Gaza
Samah Qeshta (29), seorang bidan di Gaza, membagikan foto terbaru dirinya bersama bayi yang baru lahir dan anak-anaknya yang lain. [ANTARA]
“Keadaannya sulit tetapi Tuhan memberi saya dua bayi, dua jagoan,” kata Abu Mutlaq.
Qeshta seharusnya menjalani bedah caesar pada akhir Oktober, tetapi dia menunda persalinannya karena berharap ada gencatan senjata.
Karena RS kekurangan obat, satu-satunya obat penghilang nyeri yang dialaminya saat melahirkan pada 11 November hanya anestesi di bagian bawah tubuh.
Sehari kemudian, sebuah ambulans mengantarnya sedekat mungkin ke rumahnya karena jalan-jalan ditutup akibat hancur oleh serangan udara.
“Saya berjalan kaki sekitar setengah jam ke rumah bersama bayi ini setelah bedah cesar,” kenang Qeshta.
Dia pulang dan bertemu orangtua dan anak-anaknya yang lain: Nourseen, perempuan 7 tahun; Mohamed, 3 tahun; dan Mousa, 6 tahun. Mereka berlari keluar untuk menyambut adik mereka, Naya.
Sebelum melahirkan, Qeshta dan suaminya hanya berhasil mengumpulkan sebungkus popok dan sekotak makanan bayi.
“Kami tak tahu apa yang akan kami lakukan setelah itu habis,” katanya tentang makanan bayi itu. Dia juga perlu menambah ASI-nya dengan susu formula bayi.
Mencari kebutuhan pokok adalah perjuangan. Suaminya, seorang kasir di mal, harus antre berjam-jam sambil berharap bisa mendapatkan sembako seperti roti.
Warga bertahan hidup dengan teh dan biskuit isi kurma yang diberikan oleh sebuah badan PBB.
