Bermurah Hati kepada Sesama

 Bermurah Hati kepada Sesama

Ilustrasi: Murah Hati.

“(orang-orang munafik itu) Yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, Maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih.” (QS. At Taubah : 79)

Tingkat kemurahan hati yang paling tinggi adalah sikap mengutamakan orang lain.Sebab, memang tidak ada yang melebihi sikap mengutamakan orang lain, dalam hal ini kedermawanan. Allah Swt telah memuji sikap para sahabat Rasulullah Saw yang telah mengutamakan orang lain dengan firman-Nya:

“dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) ‘mencintai’ orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung.” (QS. Al Hasyr : 9)

Sebab turunnya ayat ini adalah kisah Abu Thalhah yang mengutamakan seorang lelaki yang sedang kelelahan dengan menjamunya dari jatah makannya dan jatah makan anak-anaknya.

Ikrimah bin Abi Jahal, Suhail bin Amru, Al Harits bin Hisyam dan sekelompok dari Bani Mughirah telah menemui ajalnya sebagai syuhada’ pada medan perang Yarmuk. Ketika disodorkan air pada mereka yang semua terluka, mereka semua menolak meminumnya hanya karena ingin mengutamakan saudaranya, hingga akhirnya semua menemui ajalnya sebagai syuhada sebelum merasakan air tersebut. Subhanallah, semoga kita mampu meneladani mereka. Insyaallah. (SR)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 + nine =