Anak-Anak Perempuan dan Rezeki

 Anak-Anak Perempuan dan Rezeki

Ilustrasi

APA hubungannya anak-anak perempuan dengan kelapangan rezeki?

Sesungguhnya Allah Ta’ala sudah tahu, bahwa pada umumnya manusia itu senang kepada anak-anak lelaki, dan mereka mengutamakannya terhadap anak-anak perempuan. Karena itulah, tidak heran kalau Islam memberikan dorongan kepada orang tua, bahwa mendidik dan mengasuh anak-anak perempuan dengan baik, bisa melapangkan datangnya rezeki atau mengundang kebaikan.

Sabda Rasulullah Saw: “Siapa yang mengasuh tiga anak perempuan, lalu dia mendidiknya, mengawinkannya, dan berlaku baik terhadap mereka, maka ia akan mendapat imbalan surga.”

Sabdanya Saw juga: “Siapa yang mengasuh dua anak perempuan, sehingga keduanya dewasa, aku dan dia akan masuk ke surga seperti kedua jari ini,” seraya menggengam jarinya yang lain.”

Manusia, apabila ingin hidup tenang dan tentram, hendaklah ia tidak mempersoalkan kesulitan rezeki, dan hendaklah menyambut karunia langit itu dengan ridha.

Kalau kita mengamati perjalanan hidup ini, tentulah kita akan melihat berbagai hal yang tidak harus kita memilikinya, tanpa harus merasa kehilangan sesuatu apa pun. Dia akan meyakini, bahwa apa yang diyakini oleh sementara orang sebagai suatu keharusan yang dipaksakan oleh kemajuan modern sebagai sarana kesenangan, pada hakikatnya tergolong sebagai suatu kemewahan yang bisa ditinggalkan dengan mudah oleh semua orang tanpa menghadapi kesulitan.

Makanan yang sederhana itulah yang bisa memberikan kesehatan, dan kehidupan yang sederhana itulah yang bisa memberikan kebahagiaan kepada kita.

Karena itu, marilah kita menyibukkan diri dengan ibadah dan taat, sebagai pengganti dari menyibukkan diri kita dengan apa yang diberikan dunia. Karena, karunia dunia itu bukan karunia yang didambakan kaum Mukminin. Akan tetapi, berkat kecerdikan dan kesadaranya kaum Mukminin itu lebih mengutamakan karunia yang lain. Karunia tanpa hisab dan rezeki tanpa batas.

Bukankah Allah Ta’ala dalam sebuah hadits Qudsi berfirman: “Hai anak Adam, Aku mencipta alam raya ini demi kamu, dan Aku menciptamu demi Aku, maka janganlah kamu sibukkan dirimu dengan apa yang untukmu daripada yang untuk Dia kamu diciptakan.”

Banyak sekali orang yang menyibukkan dirinya dengan apa yang diciptakan untuk mereka. Dunia ini dengan segala kebaikannya diciptakan untuk manusia. Sedang, kita diciptakan untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT.

Mengabdikan diri kepada Allah Ta’ala bukan hanya menunaikan shalat, zakat, berpuasa dan berhaji, akan tetapi ia merupakan suatu metode hidup yang saling melengkapi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 × 2 =