Hadir di Majelis Raudhah Parenting Nabawiyyah, Ini Pesan Aa Gym dan Koh Dennis Lim
KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)
Bogor (Mediaislam.id) – Sebuah tamparan lembut namun mendalam hadir dari mimbar Majelis Raudhah Parenting Nabawiyyah. Dua figur dakwah, KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dan Ustaz Dennis Lim, kompak menyerukan umat untuk mengakhiri drama kekhawatiran yang sia-sia.
Melalui kajian yang menggabungkan perspektif tauhid dan realitas, mereka menegaskan bahwa seluruh kegelisahan hidup hanya bisa dicabut dengan satu obat mujarab: zikrullah (mengingat Allah).
Dai muda yang akrab disapa Koh Dennis Lim membuka tirai pembahasan dengan meluruskan orientasi hidup. Ia menegaskan bahwa sumber utama kegelisahan umat adalah terlalu khawatir pada hal yang sejatinya sudah pasti.
“Salah satu alasan kita masih hidup sampai detik ini, karena rezeki yang sudah ditetapkan dari kita dalam kandungan belum keterima semua,” ungkap Dennis Lim dalam kajian bulanan yang digelar Majelis Raudhah Parenting Nabawiyyah di Gedung Kebon Jati, Kota Bogor, Senin (10/11/2025).
Dennis Lim juga meluruskan pandangan keliru tentang rezeki dan kekayaan. Menurutnya, kegelisahan finansial seringkali timbul karena salah kaprah memandang rezeki. Oleh karena itu, mencari rezeki dengan cara haram, adalah tindakan bodoh yang hanya menukar pahala dengan dosa, padahal nominal rezeki yang didapat akan tetap sama.
Sementara itu, dai kondang Aa Gym kemudian melengkapi pandangan tersebut dengan menghadirkan solusi spiritual yang tajam. Ia menyebut bahwa sumber kehancuran batin adalah kurangnya zikrullah dan menaruh harapan kepada manusia.
Menurut Pimpinan Daarut Tauhid ini, zikrullah adalah inti dari semua ibadah dan amalan yang paling dicintai Allah, melebihi bersedekah emas dan perak. Mengharap kebahagiaan dari suami, istri, atau anak secara berlebihan justru menimbulkan nestapa, karena mereka hanyalah makhluk yang tidak bisa diharapkan.
Aa Gym menyebut zikrullah sebagai amalan yang paling terbaik, dan paling tinggi derajatnya di sisi Allah SWT. “Sumber masalah kita adalah kebanyakan mikir dan kurang zikir kepada Allah SWT,” jelasnya.
Ia mengingatkan, segala penderitaan datang karena kita menuntut terlalu banyak dari makhluk yang lemah. “Salah satu yang membuat ibu menderita adalah terlalu berharap kepada suami, sedangkan suami adalah mahluk yang tidak bisa di harapkan,” ungkapnya.
Intisari dari kolaborasi tausiah ini adalah ajakan untuk meninggalkan penyakit ‘kebanyakan mikir’ dan beralih pada obat utama yaitu zikrullah. Kedua dai sepakat, segala kegelisahan mulai dari urusan rezeki hingga kekhawatiran lainnya itu karena hati yang kurang terikat kepada Allah.
Raudhah Parenting Nabawiyyah adalah majelis yang dibentuk oleh pengurus sekolah Kuttab Raudhah Nabawiyah (KRN). Sekolah tersebut memiliki visi menyiapkan generasi qurani berkarakter Shalih Linafsih, Muslih Lighairih.
Motto tersebut artinya bukan hanya anaknya saja menjadi solih, tetapi orang tuanya pun harus solih. Selain itu keberadaan KRN harus menyebarkan kebaikan, bukan hanya di internal KRN, tapi juga kepada masyarakat umum yang lebih luas.
Sekolah setara SD yang bertempat di Bima Raya Ujung, Cibuluh, Bogor Utara itu kembali membuka pendaftaran gelombang pertama yang dimulai 13 Oktober hingga 26 Desember 2025. Informasi pendaftaran bisa menghubungi nomor 081 27 27 27 938. []
