Wamenlu Anis Mata: Kemerdekaan Palestina ‘Utang Sejarah’ Indonesia
Wamenlu Anis Matta
Jakarta (Mediaislam.id) – Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Anis Matta menyebut, perjuangan kemerdekaan Palestina adalah utang sejarah yang belum dituntaskan oleh Indonesia sejak masa lalu.
Anis mengklaim semangat yang dimuncul pada masa Presiden pertama RI Soekarno itu, kini kembali dihidupkan di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, melalui keterlibatan aktif Indonesia dalam upaya perdamaian global.
“Yang tersisa dari semangat Bandung itu sebenarnya tinggal satu ini, Palestina. Itu artinya masih ada utang sejarah yang kita belum tuntaskan. Dan menuntaskan utang sejarah inilah yang sedang dilakukan oleh Pak Prabowo sekarang,” kata Anis dikutip dari Kompas.com, Selasa (04/11/2025).
Menurut dia, sejak masa Presiden Soekarno, Indonesia telah memainkan peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih terjajah. Salah satunya dengan menginisiasi Konferensi Asia-Afrika (KAA).
“Posisi Indonesia dihargai di mata dunia. Tapi sebenarnya peranan ini sudah pernah kita lakukan sebelumnya. Di era Bung Karno dulu tahun 1955 kan kita yang menginisiasi Konferensi Asia Afrika di Bandung dan kemudian ikut melahirkan Gerakan Non-Blok di masa Perang Dingin,” tutur Anis.
Ketua Umum Partai Gelora itu menjelaskan, semangat yang lahir dari KAA 1955 membawa satu narasi tunggal, yakni perjuangan untuk kemerdekaan dan perlawanan terhadap imperialisme. Indonesia yang saat itu baru sepuluh tahun merdeka, lanjut Anis, memprakarsai forum tersebut di tengah situasi dalam negeri yang masih sulit.
“Semangat Bandung atau ruhnya Bandung itu waktu itu datang dengan satu narasi tunggal: kemerdekaan melawan imperialisme. Karena banyak dari anggotanya yang masih belum merdeka sampai tahun itu, dan kita juga baru 10 tahun merdeka,” kata Anis.
Ia juga menambahkan, meski Indonesia saat itu baru keluar dari masa agresi Belanda dan baru menyelenggarakan pemilu pertama, pemerintahan yang ada memiliki legitimasi besar untuk memimpin gerakan solidaritas Dunia Selatan (Global South).
“Dalam kondisi baru merdeka, masih terseok-seok, kita sudah mengundang negara-negara selatan yang pernah dijajah untuk hadir dalam konferensi ini dan menebarkan semangat perlawanan untuk merdeka,” ucapnya.
Dari semangat yang lahir di Bandung itu, hampir seluruh negara di Asia dan Afrika akhirnya memperoleh kemerdekaannya pada dekade 1960-an. Hanya dua negara yang sempat tertinggal, yakni Afrika Selatan dan Palestina.
