Konferensi Fatwa Dunia: Membela Palestina adalah Kewajiban

 Konferensi Fatwa Dunia: Membela Palestina adalah Kewajiban

Mesir (Mediaislam.id) – Sebuah konferensi internasional yang digelar di Mesir pada Rabu (13/8) menegaskan bahwa “mendukung rakyat Palestina merupakan kewajiban agama dan nasional yang vital serta tidak boleh diabaikan.” Konferensi ini juga menyerukan penguatan peran lembaga dan pemerintah internasional untuk memberikan bantuan dan dukungan kemanusiaan mendesak tanpa hambatan.

Pernyataan tersebut menjadi salah satu poin utama dalam rekomendasi Konferensi Internasional ke-10 Sekretariat Jenderal Otoritas dan Lembaga Fatwa Sedunia, yang berlangsung pada 12–13 Agustus 2025 di Kairo. Acara ini disponsori oleh Dar al-Ifta Mesir.

Dalam sambutan penutup, Mufti Besar Mesir sekaligus Kepala Sekretariat Jenderal Otoritas dan Lembaga Fatwa Dunia, Nazir Ayyad, menjelaskan bahwa konferensi bertema “Menciptakan Mufti yang Bijaksana di Era Kecerdasan Buatan” dihadiri perwakilan dari lebih 80 negara, termasuk para mufti, ulama, menteri, dan pakar terkemuka.

Konferensi ini membahas lima sesi akademik dan empat lokakarya interaktif yang mengupas landasan hukum serta penerapan praktis teknologi kecerdasan buatan di bidang fatwa.

Fokus pada Palestina dan Genosida di Gaza

Mufti Besar menegaskan bahwa salah satu rekomendasi terpenting konferensi adalah pernyataan Mesir mengenai sentralitas perjuangan Palestina. “Perjuangan Palestina adalah perjuangan seluruh bangsa Arab dan Muslim. Mendukung rakyat Palestina merupakan kewajiban agama dan nasional yang vital, yang tidak boleh diabaikan,” tegasnya.

Rekomendasi itu juga menyerukan agar lembaga internasional segera mengirimkan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan untuk melindungi nyawa warga sipil yang tak bersalah dan mendukung perjuangan Palestina yang sah.

Persatuan Islam dan Etika Kecerdasan Buatan

Konferensi tersebut juga menekankan pentingnya persatuan dunia Islam, menolak perpecahan, serta menggalang dukungan di sekitar prinsip-prinsip universal demi menghadapi tantangan besar zaman ini.

Peserta sepakat perlunya pembentukan kerangka etika yang ketat dalam penggunaan kecerdasan buatan yang bertanggung jawab, berdasarkan model kognitif Islam. Prinsip yang ditekankan antara lain ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kejujuran, menjaga privasi individu, serta menolak segala bentuk pemalsuan atau hasutan yang dapat mengancam keamanan dan stabilitas sosial.

Para cendekiawan diimbau mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan dalam penelitian dan dakwah, termasuk mengembangkan aplikasi yang mempermudah akses publik terhadap sumber informasi tepercaya dan rujukan yang benar, serta meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan berbasis data yang valid.

Isu Perubahan Iklim dalam Agenda Fatwa

Rekomendasi lain adalah memasukkan isu lingkungan dan perubahan iklim ke dalam prioritas lembaga fatwa. Para pemimpin agama diminta aktif berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap konservasi lingkungan, sekaligus mengedukasi publik mengenai prinsip-prinsip menjaga kelestarian alam.

sumber: infopalestina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

13 − twelve =