Prabowo Siapkan Pulau Galang untuk Tampung Warga Terluka dari Gaza
Ilustrasi: Seorang ibu dan beberapa putra-putrinya berjalan kembali ke tempat tinggal mereka di Gaza Utara, Senin (27/01/2025). [Xinhua]
Jakarta (Mediaislam.id) – Presiden Indonesia melalui juru bicaranya mengumumkan pada Kamis bahwa pemerintah sedang mempersiapkan fasilitas medis di pulau tak berpenghuni Galang untuk menerima dan merawat sekitar 2.000 warga Palestina yang terluka dari Jalur Gaza. Fasilitas tersebut akan berfungsi sebagai pusat perawatan medis sementara, dan para pasien diharapkan dapat kembali ke Gaza setelah pulih.
Juru bicara kepresidenan Hassan Nasbi mengatakan kepada wartawan, “Indonesia akan memberikan bantuan medis kepada sekitar 2.000 warga Gaza, korban perang, termasuk yang terluka dan yang dievakuasi dari reruntuhan,” sambil menekankan bahwa “inisiatif ini bukanlah operasi pengungsian.”
Nasbi menjelaskan bahwa fasilitas di Pulau Galang, yang terletak di selatan Singapura dan di lepas pantai Sumatra, saat ini tidak dihuni dan oleh karena itu cocok untuk digunakan sementara untuk menampung korban luka dan anggota keluarga mereka yang menyertai.
Dia mengonfirmasi bahwa pasien akan kembali ke Jalur Gaza setelah perawatan, meskipun dia tidak memberikan jadwal rinci mengenai peluncuran atau penyelesaian inisiatif ini. Pertanyaan mengenai implementasi dirujuk ke Kementerian Luar Negeri dan Pertahanan Indonesia, yang keduanya belum memberikan tanggapan.
Rencana tersebut mengikuti usulan sebelumnya dari Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan tempat berlindung dan perawatan bagi warga Palestina yang terluka. Tawaran tersebut menuai kritik dari ulama senior Indonesia yang mengkhawatirkan bahwa hal itu mirip dengan rencana kontroversial Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan warga Palestina secara permanen di luar Gaza.
Pada saat itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia menegaskan kembali posisi tegas negara tersebut dalam mendukung solusi dua negara dan menyatakan bahwa Indonesia “dengan tegas menolak setiap upaya untuk memindahkan paksa warga Palestina.
Pulau Galang sebelumnya menjadi lokasi kamp pengungsi besar yang dikelola PBB hingga 1996, di mana sekitar 250.000 orang yang melarikan diri dari Perang Vietnam pernah berlindung. Lokasi yang sama kemudian diubah menjadi rumah sakit untuk pasien COVID-19 selama pandemi pada 2020.
sumber: infopalestina
