Terdampak Seruan Boikot, Starbucks Indonesia Tutup 11 Gerai

Ilustrasi: Gerai Starbucks.
Jakarta (Mediaislam.id) – Perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi, Starbucks Indonesia, mengaku terpaksa menutup 11 gerai pada tahun lalu sebagai dampak dari aksi boikot yang dilakukan oleh masyarakat. Pada kuartal I tahun ini, perusahaan juga menutup 11 toko lagi.
“Sebelum boikot terjadi, kami membuka sekitar 70 hingga 80 toko baru setiap tahun, tapi karena kondisi pasar saat ini, kami sangat mengurangi jumlah tersebut, hanya membuka sekitar 10 hingga 15 toko per tahun,” ujar Corporate Secretary Eva Andrianie dalam keterbukaan informasi, dilansir dari Republika, Sabtu (12/07/2025).
Emiten pengelola gerai kopi Starbucks, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) mengklaim, selama setahun terakhir Starbucks di Indonesia menghadapi tantangan bukan karena operasional melainkan informasi yang tidak benar. Beredar narasi yang salah yang mengaitkan Starbucks dengan konflik di Israel.
“Kami tegaskan, Starbucks tidak memiliki toko, karyawan, ataupun kegiatan operasional di Israel, dan memang sudah tidak ada sejak tahun 2008,” klaim Eva.
Namun, kata dia, meskipun fakta tersebut sudah jelas, dampak dari informasi tersebut sangat terasa di Indonesia.
“Kami melihat ada pelajar yang diminta keluar dari sekolah hanya karna membawa tumbler Starbucks, dan toko-toko kami juga menjadi sasaran serangan serta penilaian yang tidak adil,” ucapnya.
Eva mengklaim, Starbucks telah memberikan kontribusi besar untuk Indonesia. Gerai kopi ini adalah pengguna terbesar kopi Arabika asal Indonesia di seluruh dunia dan membawa kopi Indonesia ke konsumen di berbagai negara.[]