Mahasiswa Muhammadiyah Gorontalo Kunjungi Rumah Adat Dulohupa

Gorontalo (Mediaislam.id) – Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Universitas Muhammadiyah Gorontalo, kelompok 1 dengan nama kelompok Nani Wartabone akhirnya dapat berkunjung ke Rumah Adat Dulohupa melalui rangkaian kegiatan Modul Nusantara. Rumah Adat Dulohupa adalah salah satu rumah tradisional yang terletak di provinsi Gorontalo, Kabupaten Pohuwato.
Dalam kegiatan kunjungan Rumah Adat Dulohupa diperlihatkan filosofi yang terletak pada tiap-tiap komponen bangunan dan alat-alat tertera. Bentuk rumah adat tersebut berupa panggung yang terbuat dari papan dengan bentuk atap spesifik Gorontalo. Pada bagian belakang terdapat anjungan tempat para raja dan kerabat istana beristirahat sambil melihat kegiatan remaja istana bermain. Rumah adat Dulohupa di Gorontalo dibangun berlandaskan prinsip-prinsip dan kepercayaan.
Pemilihan bahan kayu serta bentuknya mengambil filosofi bentuk tumbuh manusia dan prinsip kepercayaan, seperti memiliki tiang penyangga yang diumpamakan sebagai kaki manusia. Bagian atap rumah terbuat dari jerami berbentuk seperti pelana, yaitu atap segitiga bersusun dua yang menggambarkan syariat. Atap bagian atas menggambarkan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Panggung rumah Dulohupa disokong oleh dua buah pilar utama yang disebut wolihi, enam buah pilar pada bagian depannya, dan pilar dasar sebanyak 32 buah yang disebut potu. Rumah adat Dulohupa dilengkapi dengan dua tangga yaitu tangga yang berada di bagian kiri dan kanan rumah yang menjadi simbol tangga adat atau disebut tolitihu. Terdapat ornamen gula merah yang disusun membentuk tiang atau dikenal sebagai pahangga, yang merupakan ciri khas gorontalo.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata Pohuwato, Iswan Gau menjelaskan bahwa “Pada zaman dahulu, rumah adat ini digunakan sebagai tempat musyawarah atau dulohupa: tempat pertemuan. Selain itu, rumah adat ini juga digunakan sebagai tempat untuk mengadili permasalahan”.
Mahasiswa PMM (Pertukaran Mahasiswa Merdeka) Universitas Muhammadiyah Gorontalo memiliki antusias yang tinggi untuk menanyakan filosofi dari alat-alat yang ada di dalam Rumah Adat Dulohupa. Di dalam rumah adat ini terdapat alat musik tradisional seperti rebana, marqah, gambus, terompet, dan masih banyak lagi.
Kegiatan Modul Nusantara ke Rumah Adat Dulohupa memberikan makna dalam mengenai kebijaksanaan pemimpin pada jaman kerajaan di Pohuwato silam. Mereka dapat memfasilitasi dan mengedepankan moderasi dalam permasalahan umat untuk kesejahteraan masyarakat.
Dengan kegiatan kunjungan ini, mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Gorontalo mendapat banyak pengetahuan terkait filosofi ornamen dan bangunan yang konkret hingga keberadaannya sekarang diisi oleh aktivitas-aktivitas positif dan layak dikunjungi oleh pelajar maupun wisatawan. [Siti Arum Sari]