Kunjungi Korban Gempa, Erdogan: Waktunya untuk Persatuan, Solidaritas

 Kunjungi Korban Gempa, Erdogan: Waktunya untuk Persatuan, Solidaritas

Presiden Erdogan mengunjungi korban gempa di Provinsi Hatay.

Ankara (MediaIslam.id) – Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, mengunjungi wilayah terparah terkena dampak gempa sejak gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 dan 7,5 melanda Senin lalu.

Kunjungan itu dilakukan saat korban tewas akibat gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah sendiri terus merangkak naik dan tim penyelamat terus mengeluarkan korban selama dari puing-puing yang membeku.

Erdogan menolak kritik yang berkembang atas respons pihak berwenang terhadap gempa bumi dahsyat pada Senin lalu.

Erdogan mengakui Turki sempat mengalami masalah dalam merespons bencana itu tetapi mengatakan sekarang semua telah bekerja dengan baik.

“Tentu ada kekurangan. Kondisinya jelas terlihat. Tidak mungkin siap menghadapi bencana seperti ini,” kata Erdogan dalam kunjungan ke Hatay, provinsi selatan yang memiliki jumlah kematian tertinggi di negara itu seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (09/02/2023).

Banyak warga Turki yang mengeluhkan kurangnya peralatan dan dukungan saat mereka menunggu tanpa daya di samping puing-puing blok apartemen mereka, tidak dapat menyelamatkan kerabat dan tetangga yang terjebak di dalam puing-puing meskipun terkadang terdengar teriakan minta tolong.

Sebaliknya, Erdogan malah mengutuk kritik yang meningkat terhadap upaya penyelamatan.

“Ini adalah waktu untuk persatuan, solidaritas. Saya tidak bisa menerima orang yang melakukan kampanye negatif untuk kepentingan politik,” kata Erdogan, yang akan menghadapi pemilihan pada bulan Mei.

Erdogan mengatakan 9.057 orang dipastikan tewas di Turki setelah gempa kembar tersebut.

Menurut pejabat Suriah dan kelompok penyelamat di Suriah barat laut, jumlah korban tewas di sana telah mencapai 2.662, sehingga jumlah gabungan menjadi 11.719.

Erdogan, yang mewaspadai dampak dari persepsi kegagalan pemerintahnya dalam menanggapi gempa paling mematikan di Turki sejak 1939, telah mengumumkan keadaan darurat di daerah yang terdampak gempa dan mengirim pasukan untuk membantu.

Dia juga menjanjikan perumahan baru dalam setahun bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal di 10 provinsi yang terkena dampak, di mana diperkirakan 64.000 bangunan telah hancur.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twelve − 11 =