Rusia Kecam Pembakaran Al-Qur’an di Swedia
Politisi ekstremis sayap kanan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan membakar mushaf Al-Qur’an di depan Kedubes Turki di Stockholm. [Foto: Reuters]
Moskow (MediaIslam.id) – Rusia turut beraksi atas pembakaran Al-Qur’an di Swedia. Melalui Kementerian Luar Negeri, Rusia mengecam pembakaran Al-Qur’an di Stockholm. Mereka menyebut aksi ini sebagai tindakan provokatif Islamofobia lainnya.
“Tindakan penistaan agama ini diduga memicu reaksi keras di dunia Islam, termasuk komunitas Muslim Rusia,” kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dikutip di TRT World, Ahad (29/1/2023).
Dia pun menyoroti perbedaan sikap negara-negara di dunia terhadap kejadian tersebut. Negara yang mempertahankan nilai-nilai tradisional menilai pembakaran ini sebagai hal yang tidak pantas, sementara dunia Barat menyambut ini dan mengatakan jika aksi tersebut bukan hanya normal, tetapi bagus.
“Alasan otoritas Swedia, yang berusaha bersembunyi di balik pernyataan tentang kebebasan berbicara, setidaknya terdengar pengecut,” lanjutnya.
Zakharova lantas menyatakan Polisi Swedia diduga mengeluarkan izin hanya untuk mengadakan demonstrasi di depan Kedutaan Besar Turki. Tidak ada yang mengoordinasikan pembakaran Al-Qur’an di depan gedung tersebut.
Pada saat yang sama, penyelenggara demonstrasi politisi Swedia-Denmark Rasmus Paludan, tidak menyembunyikan rencananya. Adapun permintaan otoritas Turki untuk mencabut izin mengadakan demonstrasi diabaikan di Stockholm.
Lebih lanjut, dia mencatat bahwa otoritas Swedia tidak mengambil tindakan untuk menyelidiki insiden tersebut.
“Mereka suka mengajari orang lain bagaimana menghormati hak asasi manusia dan kebebasan, mereka meneriakkan demokrasi mereka di setiap sudut. Namun pada kenyataannya, khususnya, di Stockholm, mereka tidak menghormati pemerintah asing yang sah atau agama dunia,” ucap dia.
Sebelumnya, pada Sabtu (21/01/2023), politisi ekstremis radikal anti Islam Rasmus Paludan, dengan sengaja membakar Salinan Al-Qur’an di depan Kedutaan Besar Turki di Kota Stockholm.
Aksi pembakaran Al-Qur’an ini terjadi pada saat Swedia kesulitan membujuk Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk memberikan izin kepada Swedia untuk bergabung dengan NATO.
