70 Tahun Dilarang, Saudi Akan Buka Toko Miras untuk Warga Asing Non-Muslim

 70 Tahun Dilarang, Saudi Akan Buka Toko Miras untuk Warga Asing Non-Muslim

Seorang bartender mencampurkan koktail non-alkohol di bar pop-up di Riyadh. [Business Insider]

Namun – menurut dokumen yang dilihat oleh kantor berita AFP – peraturan ini tidak akan terlalu ketat. Pelanggan akan dibatasi hingga 240 “poin” alkohol per bulan. Satu liter minuman beralkohol bernilai enam poin, satu liter anggur bernilai tiga poin, dan satu liter bir bernilai satu poin.

Juga tidak disebutkan bahwa pelanggan toko minuman beralkohol itu akan diperluas ke orang asing “biasa” tanpa hak diplomatik di negara tersebut, yang secara resmi tidak memiliki akses terhadap alkohol.

Keputusan Saudi untuk membuka toko minuman beralkohol merupakan langkah terbaru dari rangkaian inisiatif yang dikenal sebagai “Visi 2030”.

Visi ini bertujuan meliberalisasi masyarakat Saudi di bawah putra mahkota dan penguasa de facto negara tersebut, Mohammed bin Salman.

Sebagai informasi, larangan menjual minuman alkohol resmi diberlakukan di Saudi sejak 1952 melalui sebuah undang-undang.

Keputusan ini diambil setelah salah satu anak Raja Abdulaziz yakni Mishari bin Abdulaziz Al-Saud mabuk akibat mengonsumsi minuman keras, kemudian menembak mati seorang diplomat Inggris di Jeddah, Cyril Ousman. Wakil Konsul Inggris itu disebut menolak menuangkan minuman lagi untuknya di sebuah acara.

Setahun kemudian, Raja Abdulaziz memberlakukan larangan total terhadap alkohol. Mishari kemudian dihukum atas dakwaan melakukan pembunuhan.[]

sumber: BBC News Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

thirteen − 7 =