3,1 Juta Anak Meninggal Tiap Tahun Karena Kelaparan

CIVILITA.COM – Kelaparan yang disebabkan oleh konflik dan ketidakstabilan menyebabkan sekitar 3,1 juta anak meninggal di seluruh dunia setiap tahunnya, kata laporan Indeks Kelaparan Global 2015, seperti dilansir AFP.

“Konflik dan kelaparan saling berhubungan erat,” kata laporan yang dirilis hari Senin kemarin (12/10) oleh organisasi amal Jerman Welthungerhilfe, International Food Policy Research Institute, dan Concern Worldwide.

Laporan itu juga mengatakan bahwa hampir 800.000 orang menderita kelaparan di seluruh dunia.

Kerusuhan sipil telah mengakibatkan masalah serius dan kelaparan yang mengkhawatirkan di 52 negara-negara berkembang, papar laporan tersebut, menambahkan bahwa ketidakstabilan dan konflik kekerasan merupakan faktor kunci yang membuat Republik Afrika Tengah dan Chad masuk dalam daftar negara terburuk.

“Konflik seperti di Suriah, Irak dan Sudan Selatan adalah penyebab terbesar kelaparan,” kata Presiden Welthungerhilfe, Bärbel Dieckmann. Menurut Dieckmann perang di seluruh dunia telah mempengaruhi kehidupan sekitar 172 juta orang.

Dieckmann mencatat bahwa orang-orang yang terjebak di negara dilanda perang paling menderita rawan pangan dan membutuhkan dukungan untuk memulihkan kehidupan mereka.

“Kecuali kita mengatasi akar penyebab konflik bersenjata, kemajuan bisa dicapai dalam mengurangi angka kelaparan,” jelas Dieckmann.

Yaman dan Afghanistan adalah satu di antara negara-negara yang paling terkena dampak kelaparan bersama dengan Zambia, Timor Timur, Sierra Leone, Haiti, Madagaskar dan Niger.

“Kita perlu melakukan lebih banyak usaha untuk mendukung orang-orang ini dan membantu memulihkan mata pencaharian mereka,” tukasnya.

Namun, indeks menunjukkan negara-negara seperti Ukraina, Brasil, Azerbaijan, Kroasia, Latvia, Peru, Mongolia, Bosnia dan Herzegovina, Venezuela serta Republik Kyrgyz berhasil secara signifikan mengurangi tingkat kelaparan yang terjadi di negara mereka sejak tahun 2000.[ah]