24 Tentara IDF Mati Mengenaskan dalam Sehari, Israel: Hari Terburuk di Gaza

Tentara penjajah Israel (IDF)
Jakarta (MediaIslam.id)-Tentara Penjajah Israel (IDF) mengungkapkan, 24 tentara mereka mati mengenaskan di Gaza dalam kurun 24 jam pada Senin (22/01/2024).
Militer Israel menyebut hari itu sebagai hari paling mematikan bagi pasukan Israel sejak operasi militer darat mereka ke Gaza dimulai.
Dari jumlah 24 tentara Israel yang disebut mati, 21 di antaranya merupakan tentara cadangan alias warga sipil yang telah menyelesaikan “wajib militer” dan dapat dimobilisasi untuk operasi militer.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel melaporkan pasukan cadangannya mati saat sedang mempersiapkan bahan peledak untuk menghancurkan dua bangunan di Gaza tengah pada Senin (22/01).
Kala itu, seorang anggota pejuang Palestina menembakkan granat berpeluncur roket (rocket propelled grenade/RPG) ke sebuah tank di dekatnya. Ledakan itu pun memicu bahan peledak dan menyebabkan kedua bangunan tersebut roboh menimpa tentara Zionis di dalamnya.
“Satu regu militan mengejutkan pasukan Israel dengan tembakan RPG,” kata Juru bicara IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari.
“Roket pertama menghantam salah satu bangunan yang di dalamnya terdapat bahan peledak. Tembakan itu berujung pada ledakan yang menyebabkan bangunan tersebut dan bangunan di sebelahnya runtuh,” ujar Hagari.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan insiden itu merupakan “pagi yang sulit dan menyakitkan.”
Meski mengalami kesialan, dia menekankan bahwa Israel masih berkomitmen untuk terus menyerang Gaza.
“Perang ini akan menentukan masa depan Israel selama beberapa dekade mendatang, dan jatuhnya para tentara merupakan persyaratan untuk mencapai tujuan perang ini,” kata Gallant dalam unggahannya di X, seperti dikutip Associated Press, Selasa (23/01).
Serangan ini terjadi di saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berulang kali bersumpah bakal terus menyerang Gaza sampai kelompok Hamas musnah, serta membebaskan ratusan sandera di Gaza. [dbs]