WFP: Bantuan ke Gaza Sejak Mei Hanya Cukup untuk Kebutuhan Sehari

 WFP: Bantuan ke Gaza Sejak Mei Hanya Cukup untuk Kebutuhan Sehari

Ilustrasi: Anak-anak di Jalur Gaza mengantre makanan. [foto: GettyImages]

Gaza (Mediaislam.id) – Di tengah bencana kemanusiaan yang melanda Jalur Gaza, Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) mengungkapkan bahwa bantuan pangan yang berhasil disalurkan sejak 19 Mei lalu hanya mencukupi kebutuhan warga untuk kurang dari satu hari.

Dalam pernyataan yang disampaikan melalui platform X (sebelumnya Twitter) pada Rabu (25/6), WFP menyebut bahwa mereka hanya mampu menyalurkan 9.000 ton bantuan pangan ke Gaza selama lebih dari sebulan terakhir. Angka ini sangat jauh dari mencukupi, mengingat Gaza saat ini menampung lebih dari dua juta penduduk yang hidup di bawah blokade dan ancaman pengeboman tanpa henti.

WFP menegaskan kesiapannya untuk memperluas operasi bantuan kemanusiaan, namun memperingatkan bahwa akses yang aman dan kondisi lapangan yang memungkinkan adalah syarat mutlak agar mereka dapat bekerja secara efektif. “Kami siap berbuat lebih banyak, tetapi kami membutuhkan jaminan keselamatan bagi tim kami,” tulis lembaga itu.

Gaza: Neraka Terbuka bagi Kemanusiaan

Pernyataan WFP muncul di tengah krisis yang semakin menyesakkan, akibat kombinasi antara blokade total, serangan udara harian, dan kehancuran infrastruktur dasar. Rumah sakit lumpuh, sumur air hancur, dan distribusi makanan dibatasi oleh militer pendudukan.

Sejak 7 Oktober 2023, pasukan pendudukan Israel, dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat, telah melancarkan apa yang dinilai banyak pihak sebagai perang genosida terbuka terhadap rakyat Palestina di Gaza. Hingga kini, lebih dari 188.000 warga Palestina terbunuh atau terluka, mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan perempuan. Sementara itu, lebih dari 11.000 orang dinyatakan hilang, dan ratusan ribu lainnya hidup mengungsi dalam kondisi tidak manusiawi.

Blokade yang semakin ketat membuat warga Gaza tidak hanya berjuang menghindari rudal, tetapi juga berjuang untuk hidup—melawan kelaparan, kekurangan air bersih, dan penyakit menular di kamp-kamp pengungsian yang penuh sesak.
Laporan-laporan lapangan menyebutkan banyak keluarga hanya mengandalkan sepotong roti sehari untuk bertahan hidup, sementara anak-anak terpaksa meminum air tercemar demi melepas dahaga.

Dunia Menyaksikan, Gaza Mati Perlahan

Kegagalan komunitas internasional untuk memaksa pembukaan jalur bantuan dan penghentian agresi militer telah memperparah penderitaan. Di tengah gempuran rudal dan kelaparan, rakyat Gaza berdiri sendiri—dihabisi oleh bom, dibungkam oleh kelaparan.

sumber: infopalestina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

15 + 7 =