Waspada Tipu Daya Setan

Apapun jalan yang ditempuh manusia, setan akan senantiasa mendampinginya, baik yang ditempuh itu jalan kebaikan maupun jalan keburukan. Jika itu berupa jalan kebaikan, setan akan mecegah manusia untuk menempuhnya.
Jika itu berupa jalan keburukan, setan akan memotivasi manusia agar terus melewatinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الشَّيْطَانَ قَعَدَ لاِبْنِ آدَمَ بِأَطْرُقِهِ
“Sesungguhnya setan selalu berupaya menggoda anak cucu Adam dengan berbagai macam cara”. (HR. An Nasa’i 3134, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa’i)
Allah Azza Wa Jalla, berfirman:
وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَءَامُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ ءَاذَانَ الْأَنْعٰمِ وَلَءَامُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطٰنَ وَلِيًّا مِّنْ دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُّبِينًا
“dan pasti akan kusesatkan mereka, dan akan kubangkitkan angan-angan kosong pada mereka, dan akan kusuruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak, (lalu mereka benar-benar memotongnya), dan akan aku suruh mereka mengubah ciptaan Allah, (lalu mereka benar-benar mengubahnya).” Barang siapa menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh, dia menderita kerugian yang nyata.” (QS. An-Nisa’: Ayat 119)
يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيهِمْ ۖ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطٰنُ إِلَّا غُرُورًا
“(Setan itu) memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.” (QS. An-Nisa’: Ayat 120)
Mereka yang dilukiskan al-Qur’an sebagai orang-orang yang tidak punya keimanan yang utuh dapat dengan mudah jatuh ke dalam perangkap setan, karena mereka tidak menggunakan ilmu dan kesadaran. Orang-orang semacam itu mengaku memiliki iman, tetapi tidak pernah merasakannya jauh di kedalaman hati mereka.
Panggilan setan dan gaya hidup yang disodorkan tampak menggiurkan, sehingga mereka mengikutinya dengan senang. Namun, sebagaimana biasanya, setan hanya menipu orang-orang supaya jatuh ke neraka, tempat hukuman abadi.
Orang-orang beriman tahu bahwa tipu daya setan itu lemah dan mereka juga tahu jenis tipu daya yang digunakan setan ketika mendekati mereka. Mereka tahu cara-cara untuk mengalahkannya dan tidak pernah membiarkan setan mematahkan semangat karena mereka membentuk kehidupan mereka sesuai dengan ajaran al-Qur’an.
Sikap tegas dan tulus orang beriman digambarkan Allah Azza Wa Jalla, dalam firmannya:
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطٰنِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۚ إِنَّهُ ۥ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raf: Ayat 200)
إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طٰٓئِفٌ مِّنَ الشَّيْطٰنِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُّبْصِرُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya).” (QS. Al-A’raf: Ayat 201)
Orang-orang beriman meminta perlindungan kepada Allah dari semua jenis bisikan , rayuan menyesatkan dan dengan demikian, tidak terpengaruh oleh bisikan setan yang mendorong mereka kepada kemalasan dan kecerobohan.
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian).” (HR. Bukhari no. 6367 dan Muslim no. 2706)
Maka, berhati-hatilah dari segala tipu daya setan, dan hanya kepada Allah lah kita berlindung dari segala macam bentuk tipu daya syetan yang selalu menyesatkan. Wallahu a’lam (AM).