Wakil Wantim MUI Serukan Dukung Presiden dalam Membasmi Korupsi

 Wakil Wantim MUI Serukan Dukung Presiden dalam Membasmi Korupsi

KH Muhyiddin Junaidi

Jakarta (Mediaislam.id) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi menyerukan dukungan untuk Presiden Prabowo Subianto dalam memberantas mafia dan koruptor. Menurutnya, Hari Santri Nasional harus dijadikan momen dalam menyampaikan pakta integritas dukungan.

“Peringatan Hari Santri Nasional bukan sekadar acara seremonial saja, tapi sedianya dijadikan momentum untuk menyampaikan pakta integritas santri mendukung penuh kebijakan Presiden Prabowo melawan korupsi dan segala bentuk kemunkaran yang sudah memporak porandakan kesatuan dan persatuan bangsa,” ujar Kiai Muhyiddin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/10/2025).

Menurutnya, jika Presiden Prabowo bersikap tegas terhadap mafia dan koruptor maka seluruh elemen masyarakat harus mendukung kebijakan tersebut.

“Kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang tegas dan beresiko tinggi dalam memberantas mafioso oligarki busuk dan para koruptor kekayaan negara adalah bagian dari jihad konstitusi yang harus didukung sepenuhnya oleh semua elemen anak bangsa. Bahkan itu kewajiban pemimpin nasional, tokoh masyarakat dan agama untuk bersatu padu berjihad melawan kezaliman, kemungkaran dan segala bentuk pengkhianatan terhadap bangsa dan negara,” jelas Kiai Muhyiddin.

Bahkan kata dia, elemen masyarakat bisa dilibatkan dalam mengawal kebijakan yang beresiko tinggi ini. “Jika diperlukan para jawara dari semua etnis dan mujahidin mengawal dan menjaga keamanan para pemimipin yang sedang melaksanakan tugas mulia menjaga kedaulatan negara dari rongrongan para bandit yang berkedok penguasa dan penjaga NKRI. Sesungguhnya mereka adalah kaki tangan kolonialis gaya baru yang wajib dienyahkan dari Indonesia,” tegas Kiai Muhyiddin.

Mantan Wakil Ketua MUI itu mengatakan, apa yang dilakukan oleh Presiden Prabowo adalah tugas mulia dan jihad di jalan Allah dalam mewujudkan keadilan, kebenaran dan menjaga kedaulatan negara. Ini adalah momentum terbaik untuk menterjemahkan amar makruf nahi mungkar dengan tindakan nyata bukan hanya retorika.

“Kita tak boleh kalah atau takut melawan kezaliman. Setiap perjuangan anti kemungkaran pasti punya resiko tinggi dan tantangan berat. Hanya orang yang berhati bersih dengan integritas tinggi dalam berjuang yang siap berada di garda terdepan bersama pejuang tanpa pamrih,” ungkapnya.

Oleh karena itu, menurut Kiai Muhyiddin, seharusnya momentum Hari Santri Nasional 22 oktober 2025 dijadikan sebagai kesempatan emas untuk menggelorakan dukungan terhadap kebijakan presiden yang pro rakyat, bangsa dan negara.

“Tagline yang harus diviralkan adalah semua santri bersama Presiden dan para pembantunya membasmi dan memerangi para penjilat dan kaki tangan koruptor,” tandasnya. [ ]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

eleven − five =