Wahai Pemuda, Terangi Hidupmu dengan Islam

Ilustrasi
MIRIS jika membaca berita mengenai kondisi pemuda hari ini. Banyak kasus kriminal yang pelakunya adalah pemuda.
Masa muda yang seharusnya diisi dengan hal-hal yang bermanfaat justu mereka isi dengan perbuatan maksiat. Kasus-kasus kerusakan pemuda hari ini begitu kental, tidak hanya persoalan tawuran, narkoba, pergaulan bebas, tapi juga masalah pembunuhan. Kondisi ini jika dibiarkan tentu akan berakibat fatal bagi masa depan generasi kita.
Jika meneliti lebih dalam, berbagai kerusakan remaja yang hari ini terjadi dikarenakan liberalisasi yang membuat mereka bebas berbuat. Banyak pemuda hari ini yang mengesampingkan peran agama, pahala dan dosa tidak mereka hiraukan. Jadilah mereka bebas berbuat sesuai dengan hawa nafsu mereka.
Pemuda kita seolah-olah kehilangan jati diri dan menjadi generasi pembebek karena mereka semua mencampakkan Islam sebagai jalan kehidupan. Sehingga potret generasi muda saat ini begitu buram, gambaran kemuliaan yang pernah dirasakan oleh kaum muslimin seolah-olah menjadi cerita untuk saat ini.
Kebobrokan generasi saat ini diperparah dengan ketidakhadiran negara sebagai pelindung hakiki masalah generasi, maka yang ada generasi muda saat ini berjalan kosong tanpa visi mengikuti angin yang bertiup membawa mereka kepada kehancuran.
Bagaimana kita bisa meraih predikat mulia, kalau kita sebagai pemuda hidup dalam hukum buatan manusia yang orientasi hanya dunia semata.
Lihat saja dengan masuknya paham sekelurisme yang memisahkan agama dari kehidupan, paham ini membawa pengaruh bagi pola sikap dan pola pikir para pemuda jauh dari Islam. Agama hanya ada di masjid saja, atau di waktu-waktu tertentu saja, selebihnya masyarakat bersikap bebas. Sebagai contoh saat Ramadhan tiba para pemuda muslimah ramai mengenakan kerudung, namun setelah Ramadhan berakhir kerudung pun dilepas.
Umar bin Khattab ra pernah memberi nasihat, “Sesungguhnya kita adalah kaum yang dimuliakan oleh Allah dengan Islam, maka janganlah kita mencari kemuliaan dengan selainnya.”
Kemuliaan pada generasi muda hanya bisa di dapatkan ketika Islam menjadi jalan kehidupan. Jika kita membaca sejarah Islam, maka akan kita dapati bahwa Islam pernah berjaya selama kurang lebih 1300 tahun, dan luas wilayah Islam mencapai 2/3 dunia.
Predikat kemuliaan pun tersemat untuk kaum muslimin. Pada masa keemasan peradaban Islam banyak melahirkan ilmuwan-ilmuwan muslim yang ternama. Seperti Ibnu Sina (Avicenna) yang mendapat gelar “father of doctor” yang merupakan bapak kedokteran, Ibnu Rusyd (Averoes) ahli astronomi, Al-Khawarizmi peletak dasar ilmu matematika, Ibnu Hayyan yang mendapat gelar “the father of modern chemistry” atau lebih dikenal dengan istilah bapak kimia, Ibnu Haytam yang terkenal dengan gelar bapak ilmu optik, dsb.