Uzbekistan Akan Buka Pusat Peradaban Islam di Tashkent

 Uzbekistan Akan Buka Pusat Peradaban Islam di Tashkent

Pusat Peradaban Islam (Center for Islamic Civilization/CIC) di Tashkent, Uzbekistan. [foto: president.uz]

Jakarta (Mediaislam.id) – Salah satu negara di Asia Tengah, Uzbekistan, akan membuka Center for Islamic Civilization (CIC) di Tashkent, ibu kota Uzbekistan pada musim gugur ini.

Dalam keterangaan resminya di Jakarta, Ahad (28/09), Direktur Jenderal Pusat Peradaban Islam (CIC) Firdavs Abdukhalikov menyampaikan, pusat peradaban yang merupakan inisiatif Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev sebagai simbol warisan dunia Islam, akan menjadi ruang pelestarian, penelitian, dan penyebaran warisan intelektual serta peradaban Islam kepada komunitas global.

Menurut Abdukhalikov, pusat peradaban itu akan menjadi gabungan antara museum, pusat riset, dan simbol budaya modern.

“Seperti Louvre, Smithsonian, atau Institut Dunia Arab, CIC menjadi wujud kebanggaan nasional sekaligus jendela dialog global,” katanya, seraya menambahkan bahwa CIC akan menjadi simbol identitas nasional dan kontribusi Asia Tengah terhadap peradaban global.

Presiden Mirziyoyev pun menyebut CIC sebagai inisiatif budaya dan spiritual, dan menegaskan komitmennya untuk memajukan toleransi sosial dan menyebarkan semangat pencerahan Islam, ujar Abdukhalikov.

Menjelang pembukaan resmi, kata Abdukhalikov, CIC menampilkan koleksi artefak hasil repatriasi budaya dari berbagai negara, di antaranya adalah fragmen Al-Qur’an Kufi abad ke-9, keramik era Timuriyah, naskah asli karya Ibnu Sina dan al-Biruni, serta perhiasan Seljuk yang sempat hilang.

CIC juga akan menampilkan koleksi langka lainnya seperti kain Sogdiana, koin Asia Tengah, dan artefak peninggalan Babur.

Abdukhalikov mengatakan bahwa semua itu dapat memperkaya narasi sejarah dan menunjukkan upaya Uzbekistan dalam mengembalikan dan merawat warisan budaya.

Bangunan CIC menjulang megah di pusat kota Tashkent, tidak jauh dari kompleks bersejarah Hazrati Imam yang menjadi ikon spiritual kota tersebut.

Dalam bangunan utamanya, pengunjung dapat melihat Mushaf Utsmani – salah satu manuskrip Al-Qur’an tertua di dunia yang telah diakui UNESCO sebagai warisan dunia – yang menjadi kebanggaan sekaligus saksi perjalanan panjang peradaban Islam di kawasan.