Ubay bin Khalaf: “Jika Muhammad Meludahiku Maka Matilah Aku”
Ilustrasi
Ia menjawab, ‘Di Makkah ia pernah bilang, “Demi Allah, aku akan membunuhmu.”
Orang celaka inilah satu-satunya yang dibunuh oleh tangan Rasulullah Saw yang suci. (Silsilah Ma’arik Al-Islam; Uhud (163).
Dan ia pun mati menuju neraka. “Maka kehinaanlah bagi penghuni penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al-Mulk: 11)
Disebutkan dalam satu riwayat, bahwa setelah terkena tusukan tombak, Ubay bin Khalaf tidak mengeluarkan darah dari bekas tusukannya itu. Mendengar kabar ini, Nabi Saw bersabda, ‘Orang celaka ini berada di neraka lapis paling bawah.”
Bersumber dari Abdullah bin Amr ra ia berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang dapat menjaga shalat, maka baginya cahaya bukti, dan keselamatan pada hari Kiamat. Dan barangsiapa yang tidak dapat menjaganya, ia tidak punya cahaya. Bukti, dan keselamatan pada hari Kiamat. Bahkan pada hari Kiamat kelak ia akan bersama Fir’aun, Qarun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban).
Bersumber dari Abdullah bin Mas’ud ra ia berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Manusia yang diazab paling keras pada hari Kiamat nanti adalah orang yang pernah membunuh seorang nabi atau pernah dibunuhnya, atau orang yang menyesatkan manusia tanpa ilmu, atau orang pematung yang membikin patung-patung.” (HR Ahmad, Ath-Thabarani).
Sungguh tidak rasional tindakan orang berani memberikan fatwa tanpa berdasarkan ilmu, atau tindakan sementara orang yang memperbolehkan pembuatan patung dengan dalih jaminan bahwa manusia tidak akan menyembahnya.
Sebuah hadits shahih menyatakan, bahwa ijtihad itu harus disertai dengan nash. Dan seorang muslim tidak boleh mengeraskan suaranya di atas suara Nabi. Jika itu dilanggar niscaya amalnya akan rusak, dan di akhirat ia termasuk orang-orang yang merugi.[]
Sumber: Sa’ad Yusuf Abu Aziz. Kisah Akhir Hayat Orang-Orang Zalim (terjemahan). Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2024.
