Trauma Usai Tiga Kawannya Ditembak Mati, Tentara Israel Tolak Ditugaskan Jaga Perbatasan Mesir

Ilustrasi: Tentara Zionis Israel.
Tel Aviv (MediaIslam.id)- Usai terjadi insiden baku tembak antara seorang polisi Mesir, Mohammed Shalah, dengan tentara Zionis Israel di perbatasan Mesir yang berakibat tiga tentara Israel tewas dan Shalah juga gugur, para prajurit Israel kini menolak ditugaskan di daerah itu.
Situs berita Walla mengungkapkan perkembangan itu pada hari Jumat (9/6/2023).
Para prajurit, menurut Walla, mengajukan sejumlah syarat, antara lain pengurangan jam dinas dari 12 jam menjadi delapan jam.
Pekan lalu, Mohammed Shalah, seorang polisi perbatasan Mesir berusia 22 tahun menembak mati dua tentara Israel dan menyelinap melalui penghalang berduri yang sangat dijaga lengkap untuk bertukar senjata yang menyebabkan kematiannya, bersama dengan tentara Israel ketiga.
Baca juga: Mohammed Shalah, Polisi Mesir Penembak Tiga Tentara Israel Kini Dipuji sebagai Pahlawan
Batalyon Bardelas, menurut situs militer Israel, “menjaga keamanan Wilayah Arava, yang membentang dari Laut Mati hingga Eilat.”
Menurut laporan Walla, para prajurit mengatakan mereka tidak dapat melakukan shift yang begitu lama dalam kondisi cuaca buruk.
Para rabi Israel yang dilaporkan oleh media Ibrani mengatakan insiden ini membuktikan brigade campuran tidak berguna.
Mereka mengklaim tentara pria dan wanita tidak dapat menanggapi tembakan tentara Mesir “karena situasi emosional yang mereka hadapi.” []