Tim Pemantauan MUI Apresiasi Tayangan Ramadhan di Sejumlah Televisi Daerah

MUI
Jakarta (MediaIslam.id) – Tim Pemantauan Siaran Ramadhan 1446 H Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengapresiasi tayangan Ramadhan di sejumlah televisi daerah.
Menurut temuan dari tim pemantauan, hanya ada catatan kecil saja dari tayangan Ramadhan di televisi daerah. Hasil temuan ini merupakan kolaborasi Komisi Infokom MUI melibatkan MUI Lampung dengan MUI Nusa Tenggara Barat dengan mengikutsertakan mahasiswa UIN Lampung dan UIN Mataram.
Anggota Tim Pemantauan Siaran Ramadhan 1446 H MUI, Maskut Candranegara, menyampaikan data ini dari hasil pemantauan tahap pertama, yaitu 10 hari pertama bulan Ramadhan.
Maskut mengatakan, ada sejumlah program tayangan Ramadhan dari televisi daerah yang diberikan apresiasi, antara lain, Hikmah Ramadhan (TVRI Lampung), Serambi Iman dan Ayo Mengaji (TVRI Lampung), Cahaya Ramadhan (SIGER TV Lampung), dan Religi Lampung (TEGAR TV).
“Program-program itu menyajikan tayangan yang mendidik yang berasaskan nilai-nilai Islam. Sehingga, layak mendapatkan apresiasi dan dipertahankan,” kata Maskut, di Jakarta, Ahad (23/03/2025).
Sementara itu, Maskut mengungkapkan, ditemukan indikasi pelanggaran-pelanggaran kecil yang diberikan catatan evaluasi kepada sejumlah tayangan Ramadhan di televisi daerah.
Maskut memberikan contoh dalam program Enjoy Lampung di RADAR TV Lampung, melakukan siaran food vlogger di jam puasa tanpa memberikan keterangan bahwa take video itu dilakukan sebelum bulan puasa.
Sementara itu, anggota Tim Pemantauan di NTB, Atiek Himayatul Ummah, menambakan apresiasi diberikan untuk program-program tayangan yang edukatif dan inspiratif antara lain Kesultanan Nusantara (TV 9 Lombok), Kisah Islami (TV 9), Komedak (Komedi Dakwah) Cinema dan Mimbar Khotbak (Selapang TV).
Atiek memberikan contoh program yang diberikan catatan evaluasi. Program tersebut bernama Tuaq Tilas, Tinjot Kembelas (Paman Tilas, Kaget).
“Program ini adalah program berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan, khususnya bagi orang tua lanjut usia (Lansia), dengan syarat mereka dapat menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh host,” kata Maskut.
Pada tayangan 1 Maret 2025, ungkap Atiek, ada pertanyaan yang perlu diganti menjadi pertanyaan yang lebih bermakna, seperti “Sebutman nama-nama ular atau ikan” menjadi “Sebutkan nama-nama bulan Islam atau lainnya.”