Syekh Izzuddin bin Abdussalam: Mereka Seperti Seekor Kucing

 Syekh Izzuddin bin Abdussalam: Mereka Seperti Seekor Kucing

Ilustrasi: Batu nisan makam Syekh Izzuddin bin Abdussalam.

SYEKH IZZUDDIN bin Abdissalam (577-660 H) adalah seorang ulama ahli fiqih Mazhab Syafi’i terkemuka. Ia dijuluki sebagai ‘Sulthanul Ulama’ karena banyak melahirkan ulama besar.

Salah satu karya terbaiknya adalah sebuah kitab yang diberi judul “Qawa’idul Ahkam fi Mashalih al-Anam.”

Sebagai seorang ulama besar, Syekh Izzuddin adalah sosok penyeru kebaikan dan pencegah kepada kemungkaran, serta tidak takut hinaan karena Allah SWT.

Syekh Izzuddin bin Abdussalam pernah berteriak memperingatkan Sultan Najamuddin Ayyub, yang memerintah Mesir saat itu.

“Wahai Ayyub, apa alasanmu di depan Allah, jika Allah bertanya kepadamu nanti, bukankah aku telah memberikan kepadamu kerajaan Mesir, tetapi kemudian kamu menghalalkan khamar?”

“Ayyub balik bertanya, “Benarkah aku telah menghalalkan khamar?” Syekh Izzuddin menjawab, “Benar. Di kedai si fulan dijual khamar, sementara kamu asyik dengan kenikmatan kerajaan ini.”

Ayyub berkata, “Aku tidak melakukannya, itu sudah sejak dari zaman bapakku.”

Syekh Izzuddin berkata lagi, “Jadi kamu termasuk orang-orang yang mengatakan, “Kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka. Ayyub kemudian memerintahkan untuk menutup kedai khamar itu.

Baji, murid Syekh Izzuddin, yang menyaksikan semua itu, bertanya kepada gurunva tersebut, “Wahai guru, apakah tuan tidak merasa takut?”

Syekh itu pun menjawab, “Wahai anakku, aku menghadirkan dalam diriku keperkasaan Allah, maka tampak yang di hadapanku itu tak ubahnya seekor kucing.” []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 × one =