Syariah Melindungi Minoritas

 Syariah Melindungi Minoritas

AL-ISLAM

Fakta Sebaliknya

Sejarah telah membuktikan kehidupan non-Muslim di bawah naungan syariat Islam. Mereka hidup dengan tenang, aman, makmur dan sejahtera. Karena itulah tak mengherankan bila orang-orang Kristen justru membantu penaklukan Mesir.

‘Amr bin ‘Ash membiarkan penganut Kristen Koptik (Qibti) dengan agama mereka. Karena itulah di kemudian hari ada Sekjen PBB bernama Boutros Boutros Ghali yang berasal dari Mesir dan beragama Kristen Koptik.

Jika saat penaklukan, orang-orang Kristen Koptik dibantai oleh pasukan Amr tentu tidak akan pernah dikenal nama Boutros Botros Ghali.

Sementara penaklukan Spanyol oleh Panglima Thariq bin Ziyad juga atas ‘undangan’ dari Akhila –putra mahkota di Semenanjung Iberia- agar Thariq menyerang Spanyol dan mengalahkan Raja Roderick.

Pada masa kekhalifahan Turki Utsmani orang-orang Yahudi yang terusir di Barat, berbondong-bondong masuk ke wilayah Islam. Mereka datang dari Polandia, Austria, Jerman dan Italia. Kepindahan mereka mencapai puncaknya saat terjadi pengusiran Yahudi dari Spanyol pada 1492.

Negara Islam menyambut mereka dengan toleransi yang tinggi, hingga hampir di setiap pelosok terdapat imigran Yahudi. Di Salonika lebih dari 60% penduduknya Yahudi.

Fakta ini justru berkebalikan dengan kondisi ketika umat Islam minoritas. Saat Spanyol kembali jatuh ke tangan orang-orang Kristen, umat Islam dimurtadkan, diusir bahkan dibantai melalui Pengadilan Inkusisi. Wallahu a’lam. [SR]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

one × 5 =