Swedia Akui Pembakaran Al-Qur’an Timbulkan Situasi Keamanan Rumit

 Swedia Akui Pembakaran Al-Qur’an Timbulkan Situasi Keamanan Rumit

Aksi memprotes pembakaran Al-Qur’an di depan Kedubes Swedia di Jakarta.

Jenewa (MediaIslam.id) – Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson memperingatkan, serangkaian aksi penistaan agama baru-baru ini di negara itu yang melecehkan kitab suci umat Islam, Al-Quran, menimbulkan “situasi keamanan yang rumit.”

“Seperti yang diketahui semua orang, kami memiliki situasi keamanan yang kompleks baik di dalam maupun di sekitar Swedia. Kami memiliki narasi berbeda yang sedang disebarkan,” kata Kristersson pada konferensi pers bersama Menteri Kehakiman Gunnar Strommer di Stockholm, pada Selasa (01/08) lalu.

“Mungkin untuk mencegah masuknya kami ke NATO atau menyebarkan citra palsu tentang Swedia,” kata Kristersson, sambil menjanjikan langkah-langkah untuk melindungi warga Swedia.

“Kami juga memiliki individu yang menyebarkan pesan kebencian. Sangat penting untuk menghentikan orang berbahaya datang ke Swedia,” ujar dia.

“Kami saat ini melakukan kontak setiap hari dengan dinas intelijen Swedia. Menurut kami, situasinya begitu serius.”

Kristersson menegaskan bahwa meningkatkan kontrol di perbatasan akan membantu mengidentifikasi orang yang dapat mengancam keamanan nasional negaranya.

Pemerintah Swedia akan memutuskan sebuah tindakan pada Kamis.

Sementara itu, Strommer menggarisbawahi pentingnya menghentikan “orang-orang berbahaya datang ke Swedia”.

“Dalam praktiknya, ini berarti pemeriksaan terhadap siapa yang masuk ke Swedia harus ditingkatkan,” sebut Kristersson.

Menteri kehakiman mencatat bahwa polisi juga akan meningkatkan kewenangan untuk menggeledah kendaraan dan melakukan pemeriksaan individual di dalam Swedia.

Menurutnya, tujuannya adalah untuk “memperkuat kerja polisi dan mencegah ancaman terhadap keamanan dalam negeri.”

Sumber: Anadolu Agency

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twenty + 2 =