Sumber Masalah Rusaknya Generasi Muda

 Sumber Masalah Rusaknya Generasi Muda

Ilustrasi

Sistem kapitalis-sekuler sudah menunjukan kegagalannya dalam mendidik generasi. Sistem pendidikan yang diterapkan di negeri ini dianggap sebagai sistem yang baik dan akan menciptakan SDM yang dapat memperbaiki kondisi ekonomi negara. Padahal di balik itu semua ada agenda global yang menuntut generasi muda di Indonesia sesuai dengan permintaan tuntutan pasar global.

Di sini generasi muda bukannya memperbaiki keadaan negara sendiri tetapi malah memperkaya dan mempertahankan eksistensi negara-negara Barat. Pemuda akan menjadi lemah dari keterikatannya dengan Islam, bahkan hal ini akan mengancam negeri karena perilakunya tidak lagi memperhatikan norma-norma sosial, apalagi standar agama (Islam) yaitu halal-haram.

Sistem ini hanya akan memberikan edukasi-edukasi kosong, yang mengedepankan ilmu pengetahuan dan teknologi tapi tidak peduli dengan kerusakan tatanan sosial. Solusi yang diberikan hanya solusi pragmatis yang menghasilkan generasi instan, serta penyelesaian masalahpun tidak sesuai dengan fitrah manusia. Melawan kodrat penciptaan, padahal yang seharusnya dilakukan manusia adalah mengikut bagaimana mau Sang Pencipta.

Dalam Islam, segala aspek kehidupan sudah jelas pengaturannya. Kita diciptakan sebagai seorang hamba sudah sepatutnya mengikuti aturan yang sudah disediakan Sang Pencipta, kerena sesungguhnya Allah SWT mengetahui apa-apa yang tidak diketahui manusia. Termasuk masalah pergaulan antara laki-laki dan perempuan.

Islam memang tidak mengekang interaksi laki-laki dan perempuan secara keseluruhan, tapi kita wajib mengetahui batasan apa saja yang diperbolehkan dan tidak setiap kali kita berinteraksi dengan yang bukan mahram. Tidak seperti yang dilakukan sistem saat ini, perzinahan, pertemanan, pacaran, dan sejenisnya tidak dibatasi atau diatur dalam aturan negara, karena semuanya hak dan tanggung jawab individu. Padahal tatanan sosial itu adalah tangung jawab besar penguasa dan negara. Kerusakan tatanan sosial akan mempengaruhi aspek lain tentunya, lihat saja rusaknya generasi saat ini.

Segala aspek kehidupan saat ini saling berkaitan, sehingga tidak bisa diselesaikan hanya beberapa sisi saja. Politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pendidikan semunya terkait satu sama lain. Memperbaiki keseluruhannya adalah satu-satunya cara untuk memperbaiki keadaan saat ini, khususnya generasi muda saat ini. Islam adalah solusi yang tepat, jika bisa diterapkan sebagai sumber hukum dalam mengatur segala tatanan kehidupan.

Dalam aspek pergaulan saja, jelas Islam mengatur secara detail bagaimana laki-laki dan perempuan harus berinteraksi. Menjaga pandangan, aturan menutup auran bagi laki-laki maupun perempuan, aturan safar bagi perempuan, dilarang beruda-duaan tanpa adanya mahram, sampai perkara muamalah yang harus dilakukan perempuan dan laki-laki juga perlu diperhatikan. Sehingga tidak ada celah sedikitpun modus-modus yang terjadi diantara keduanya karena ketakutannya pada Allah dan keterikatannya pada syariat.

Sistem Pendidikan saat ini mengesampingkan peran pendidikan Islam, sehingga menimbulkan dampak yang fatal. Degradasi moral di kalangan remaja/pemuda terjadi, mata pelajaran agama yang diajarkan di sekolah tidak akan cukup menjadi bekal para pemuda menghadapi kerasnya dan bebasnya kehidupan di luar sekolah. Pendidikan Islam tidak sama dengan Pendidikan yang ada saat ini, karena Pendidikan Islam akan menghasilkan peserta didik yang kokoh keimanannya dan mendalam pemikiran Islamnya. Hal ini akan membentuk kepribadian yang Islami.

Dampaknya, akan tercipta masyarakat yang bertakwa, yang di dalamnya tegak amar makruf nahiy munkar, begitu juga pergerakan dakwah akan dengan mudahnya tersebar luas. Generasi muda adalah generasi produktif, sehingga produktifitasnya ini perlu diarahkan pada perubahan yang baik dengan tujuan hakiki. Bukan indikator materi atau hal-hal yang bisa di indera saja.

Role model yang akan dicari oleh generasi muda Muslim bukan lagi tokoh-tokoh yang apik raut wajahnya saja, tetapi role model yang akan mengantarkan mereka pada ketaatan. Seperti firman Allah SWT:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

15 − six =