Sinergi Indonesia-Malaysia akan Optimalkan Potensi Industri Halal untuk Pemulihan Ekonomi

Kantor BPJPH
Kuala Lumpur, Mediaislam.id–Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama berharap sinergi bilateral antara Indonesia dan Malaysia dapat mengoptimalkan potensi industri halal untuk mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi.
“Kami meyakini agenda ini akan membawa inspirasi para pengambil kebijakan, pemangku kepentingan, pelaku bisnis, dan semua untuk bersama-sama melakukan langkah nyata dan strategi memperkuat halal market, khususnya untuk membangkitkan aktivitas ekonomi untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi,” ungkap Aqil Irham saat menjadi pembicara dalam Malaysia-Indonesia Halal Forum and Industry Engagement 2023, di Kuala Lumpur, Selasa (17/1/23).
Di forum tersebut, Aqil juga menyampaikan terima kasih dan apresiasinya atas terselenggaranya Malaysia-Indonesia Halal Forum and Industry 2023 tersebut. Menurutnya, kerja sama dan kolaborasi konkrit kedua negara diperlukan untuk pembangunan di masa mendatang, khususnya dalam global halal market maupun terkait potensi dan tantangan ekosistem halal global. Terlebih, Indonesia juga memiliki komitmen kuat dalam memperkuat perdagangan halal global. Bahkan Indonesia menjadi satu-satunya negara yang telah mengimplementasikan kewajiban sertifikasi halal secara masif bagi produk yang masuk, beredar dan diperdagangkan di wilayahnya.
“Potensi industri halal yang begitu besar merupakan salah satu kekuatan yang dapat dijadikan Indonesia sebagai mesin inti untuk pemulihan ekonomi nasional dan pendorong pertumbuhan ekonomi untuk mewujudkan secara konkret visi Indonesia Maju,” kata Aqil.
Hal itu, lanjutnya, relevan dengan kondisi global pasca pandemi, juga instabilitas global yang serba tidak menentu, termasuk akibat perang Rusia-Ukraina.
“Kami harapkan ini juga akan berkontribusi pada kesejahteraan bagi bangsa kami dan masyarakat Indonesia.” imbuh Aqil menegaskan.
Saat ini, lanjutnya, pergeseran paradigma halal di Indonesia telah membawa Indonesia pada era baru jaminan produk halal Indonesia. Amanat pelaksanaan kewajiban sertifikasi halal telah mendorong BPJPH melakukan sejumlah upaya strategis pada semua aspek, baik yuridis, kelembagaan, infrastruktur, penguatan SDM halal, transformasi digital, kerja sama, edukasi, dan sebagainya.
Berbagai upaya strategis juga dilakukan BPJPH untuk akselerasi sertifikasi halal. Di awal tahun 2023, BPJPH kembali membuka program Sertifikasi Halal Gratis (Sehati). Program ini menyediakan 1 juta kuota sertifikasi halal gratis dengan mekanisme pernyataan pelaku usaha (self declare).
“Ini merupakan upaya akselerasi sertifikasi halal, karena setelah 17 Oktober 2024, semua produk makanan-minuman, hasil sembelihan, dan jasa penyembelihan, semua harus bersertifikat halal,” tegas Aqil.
BPJPH juga terus memperkuat kerja sama internasional JPH. Saat ini, kata Aqil, BPJPH telah menerima permohonan kerja sama dari 107 lembaga halal yang berasal dari 44 negara di dunia.
“Terkait kerja sama Indonesia-Malaysia dalam bidang jaminan produk halal, juga terus dilakukan komunikasi intens selama ini. Dan saat ini sudah sampai pada tahap final drafting MoU yang selanjutnya akan segera dijadwalkan untuk dilakukan penandatanganan,” pungkasnya.
Malaysia-Indonesia Halal Forum and Industry Engagement 2023 digelar di ACE Conference Center, Kuala Lumpur, pada 16-18 Januari 2023. Hadir dalam forum tersebut Deputy Secretary General Kementerian Industri Malaysia Sri Norazman, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Deputy Director General Jabatan Kemajuan Islam Malaysia-JAKIM Sirajuddin Suhaimee, Chief Industry Development Officer pada Halal Development Corporation Berhad (HDC) Hanisofian Alias, Deputy Bidang Perbankan Syariah Badan Ekonomi Syariah KADIN Banjaran Surya Indrastomo, Direktur Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Afdhal Aliasar, serta Director Halal Food & Beverages and Agro-Based Section MATRADE HQ Remee Yaakub.*