Sekjen PBB Sebut Serangan Pemukim Ilegal Israel sebagai Aksi Terorisme

 Sekjen PBB Sebut Serangan Pemukim Ilegal Israel sebagai Aksi Terorisme

Sekjen PBB Antonio Guterres

New York (MediaIslam.id) – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk serangan pemukim Israel terhadap properti masyarakat Palestina. Dia menyebut serangan brutal itu sebagai “aksi terorisme”.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan kantornya, Guterres mengatakan tindakan teroris para pemukim termasuk “tindakan sabotase dan pembakaran tanah, properti, dan sekolah di desa-desa Palestina di sekitar Nablus dan Ramallah.”

Guterres juga menyatakan keprihatinan mendalam tentang kekerasan yang terus berlanjut dan hilangnya nyawa di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk operasi tentara Israel di Jenin pada 19 Juni, yang mengakibatkan “membunuh tujuh warga Palestina, termasuk dua anak, keduanya adalah siswa di sekolah-sekolah yang dijalankan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).”

Dia menekankan kebutuhan mengakhiri ketegangan dan mencegah eskalasi lebih lanjut. Dia menegaskan, “Israel, sebagai kekuatan pendudukan, harus memastikan penduduk sipil dilindungi dari semua tindakan kekerasan, bahwa para pelaku dimintai pertanggungjawaban, dan juga mematuhi aturan kewajibannya di bawah hukum humaniter internasional.”

Dia berpendapat, hanya kembali ke proses politik yang serius dan mengakhiri pendudukan Israel atas tanah Palestina yang dapat mengakhiri siklus kekerasan yang menghancurkan dan hilangnya nyawa yang tidak masuk akal ini.

Pemukim Israel telah melancarkan serangkaian serangan terhadap sejumlah desa dan kota di Ramallah, Al-Bireh dan Nablus, yang mengakibatkan kematian seorang pemuda. Para pemukim Yahudi pembakaran puluhan rumah dan kendaraan serta merusak properti warga Palestina. Serangan pemukim Yahudi itu mendapat perlindungan dari pasukan Israel yang bersenjata lengkap.

Penduduk Palestina di desa Tepi Barat mengatakan ratusan pemukim Israel memasuki wilayah tersebut dan membakar puluhan rumah serta mobil.

Tentara Israel melindungi aksi para pemukim Yahudi brutal itu. Serangan pada Rabu (21/6/2023) terjadi sehari setelah sepasang pria bersenjata Palestina membunuh empat warga Israel di luar permukiman Tepi Barat.

Warga di Turmus Ayya mengatakan para pemukim mengamuk melalui jalan utama kota. Saksi mata mengatakan tentara Israel melindungi aksi para pemukim Yahudi. Militer Israel pada Rabu mengerahkan pasukan tambahan di Tepi Barat yang diduduki. Situasi tersebut semakin meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

Tak hanya itu, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengumumkan rencana membangun 1.000 rumah pemukim baru sebagai tanggapan awal atas serangan penembakan Palestina yang menewaskan empat warga Israel sehari sebelumnya. Pengumuman permukiman Israel mengancam akan meningkatkan ketegangan lebih lanjut setelah dua hari pertempuran mematikan di wilayah tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 × one =