Sejumlah Negara Eropa Kecam Serangan Udara Zionis Israel di Jalur Gaza
Sejumlah warga Palestina mengungsi dari kota Beit Hanoun, Jalur Gaza utara, pada 18 Maret 2025. (Xinhua)
Serangan tersebut, yang mengakhiri gencatan senjata selama hampir dua bulan, terjadi di tengah negosiasi tidak langsung yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas dengan tujuan mencapai kesepakatan gencatan senjata baru yang dapat mencakup pembebasan sandera dan penghentian pertikaian.
Slovenia juga menyerukan kepada Israel untuk segera menghentikan semua operasi. “Semua pihak harus kembali melakukan negosiasi yang mengarah pada perdamaian abadi dan solusi dua negara,” kata Kementerian Luar Negeri negara tersebut dalam sebuah unggahan di media sosial X.
Kementerian tersebut juga mendesak Israel untuk “segera menghentikan semua operasi militer dan mengizinkan semua sandera untuk dikembalikan,” serta menyerukan pemulihan akses kemanusiaan secara penuh.
Ketika berbicara kepada awak media di New Delhi setelah pidatonya di konferensi multilateral Raisina Dialogue yang digelar di India, Menteri Luar Negeri Slovakia Juraj Blanar mengungkapkan kekhawatirannya atas perkembangan terbaru di Gaza. Dia menyebutkan gencatan senjata sebelumnya terbukti rapuh dan menekankan perlunya mematuhi hukum internasional untuk menyelesaikan konflik tersebut.
Serangan tersebut, yang mengakhiri gencatan senjata selama hampir dua bulan, terjadi di tengah negosiasi tidak langsung yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas dengan tujuan mencapai kesepakatan gencatan senjata baru yang dapat mencakup pembebasan sandera dan penghentian pertikaian.[]
Sumber: Xinhua
