Sejak 7 Oktober, Anak yang Gugur dan Terluka di Gaza Lebih dari 50 Ribu Orang

 Sejak 7 Oktober, Anak yang Gugur dan Terluka di Gaza Lebih dari 50 Ribu Orang

Ilustrasi

Gaza (Mediaislam.id) – Lembaga Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengatakan bahwa perang genosida Israel di Gaza telah mengakibatkan kematian dan terlukanya lebih dari 50.000 anak Palestina sejak 7 Oktober 2023.

Direktur Regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Edouard Beigbeder, menyatakan dalam pernyataan yang dipublikasikan organisasi PBB tersebut di situs webnya pada hari Rabu bahwa minggu lalu terjadi dua serangan mengerikan yang dilakukan oleh pendudukan Israel di Gaza, “bukti lanjutan betapa harga mahal yang harus dibayar anak-anak dari perang brutal”, imbuhnya.

Ia menambahkan bahwa Jumat kemarin (30/5), pihaknya melihat video-video jenazah anak-anak dari keluarga al-Najjar yang terbakar dan terpotong-potong yang ditarik dari reruntuhan rumah mereka di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan.

Pejabat PBB itu melanjutkan bahwa dari 10 saudara kandung yang berusia di bawah 12 tahun, hanya satu anak yang dilaporkan selamat dengan luka kritis. Senin pagi, kami melihat gambar seorang gadis kecil yang terjebak di sekolah yang terbakar di Kota Gaza. Serangan ini, yang terjadi pada dini hari, dilaporkan menewaskan sedikitnya 31 orang, termasuk 18 anak-anak, imbuhnya sedih.

UNICEF mengatakan bahwa sejak gencatan senjata berakhir pada 18 Maret, 1.309 anak telah tewas dan 3.738 lainnya terluka. Secara total, lebih dari 50.000 anak telah tewas atau terluka sejak Oktober 2023.

Direktur Regional UNICEF bertanya, “Berapa banyak lagi anak perempuan dan laki-laki yang harus dibunuh?” Tingkat kengerian seperti apa yang harus disiarkan langsung sebelum masyarakat internasional benar-benar campur tangan, menggunakan pengaruhnya, dan mengambil tindakan berani dan tegas untuk memaksa diakhirinya pembunuhan anak-anak yang kejam ini?”

Ia melanjutkan: “Anak-anak ini adalah nyawa yang tidak boleh direduksi menjadi angka. Mereka sekarang menjadi bagian dari daftar panjang dan mengerikan dari kengerian yang tak terbayangkan; pelanggaran berat terhadap anak-anak, blokade bantuan, kelaparan, pemindahan paksa yang berkelanjutan, dan penghancuran rumah sakit, jaringan air, sekolah, dan rumah. Singkatnya, penghancuran kehidupan itu sendiri di Jalur Gaza.”

UNICEF mendesak semua pihak yang berkonflik untuk mengakhiri kekerasan, melindungi warga sipil, termasuk anak-anak, menghormati hukum humaniter internasional dan hukum hak asasi manusia, mengizinkan akses kemanusiaan segera, dan membebaskan semua sandera.

Ia menekankan bahwa anak-anak Gaza membutuhkan perlindungan, makanan, air, dan obat-obatan, dan mereka membutuhkan gencatan senjata.

Ia menambahkan bahwa yang terpenting, mereka membutuhkan tindakan kolektif segera untuk menghentikan ini sekali dan untuk selamanya, menunjuk genosida Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza selama lebih dari 600 hari.

Selama hampir 20 bulan genosida di Gaza, pendudukan telah menargetkan puluhan tempat penampungan, termasuk sekolah, universitas, halaman rumah sakit, dan area yang ditetapkan sebagai tempat aman oleh tentara Israel, yang mengakibatkan kematian dan cedera ribuan warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanita, menurut data resmi.

sumber: infopalestina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

four × five =