Sebut Netanyahu Biang Kerok Perang, Bekas Jenderal IDF: Pecat!
Benjamin Netanyahu [foto: The Times of Israel]
Jakarta (MediaIslam.id) – Bekas Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Mayor Jenderal (Rav Aluf) Dan Halutz dengan tegas mendukung pemecatan Benjamin Netanyahu dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Israel.
Halutz adalah Kepala Staf Pasukan Pertama IDF ke-18 dengan periode jabatan 1 Juni 2005 hingga 14 Februari 2007. Selama jabatannya, Halutz memimpin pasukan Israel dalam Perang Lebanon 2006 melawan milisi Hizbullah.
Seperti dilansir Anadolu Agency, kemarahan Halutz tak lain karena serangan masif yang dilancarkan pasukan Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023 lalu berhasil menerobos pertahanan Israel.
Ribuan roket yang ditembakkan Hamas dari Gaza bahkan membuat sistem rudal canggih C-RAM Iron Dome juga kebobolan. Akibatnya, ratusan warga sipil dan tentara Israel tewas.
“Dalam perang, kita bisa meminta pertanggungjawaban (Netanyahu),” ucap Halutz dalam wawancara dengan Radio Angkatan Darat Israel, Kamis (27/10/2023).
Tak hanya itu, Halutz juga mengkritik keputusan Netanyahu yang memerintahkan militer Israel melancarkan invasi lewat jalur darat ke Gaza, Palestina. Menurut Halutz, pemerintah Israel seharusnya mengambil langkah untuk pertukaran tahanan.
Halutz mencontohkan saat ia menjadi panglima militer pada 2006 silam, ia membebaskan 1.027 orang tahanan Hamas Palestina, dengan seorang prajurit yakni Kopral Gilad Shalit.
“Ini sepadan dengan harganya. Sebagai gantinya (tentara) Gilad Shalit, 1.027 tahanan dibebaskan. Sebagai ganti 220 orang yang diculik, 200.000 harus dibebaskan menurut perhitungan ini,” kata Halutz.
“Saya sarankan untuk melihat secara serius masalah ini. Kami akan mengangkutnya ke sana dan mengambilnya nanti,” ujarnya melanjutkan.
Hal ini dinilai Halutz adalah tindakan paling realistis, sebelum berpikir untuk menyerang Palestina lewat jalur darat. Pertukaran tahanan Israel harus lebih dulu dilakukan, sebelum membebaskan para tahanan Israel.
“Apa maksudnya operasi darat sekarang ketika orang-orang yang diculik (Israel) ada di sana? Hamas bisa mengeksploitasi hal ini untuk melancarkan perang psikologis,” ucap Halutz.
“Dan jangan sampai ini terjadi. (Sebab serangan darat) akan menyebabkan beberapa dari mereka (tentara Israel) terluka dan beberapa dari mereka tidak kembali,” katanya.[]
