Renungan Khotbah Wada’ Rasulullah Saw
Ilustrasi: Jamaah haji melaksanakan wukuf di Arafah.
RASULULLAH SAW menyampaikan khotbah Wada’ pada hari Jumat setelah Ashar, di Padang Arafah, tanggal 9 Zulhijjah tahun 10 Hijriah.
Beliau menyampaikan dekrit monumental yang disaksikan seratus ribuan umat Islam yang memenuhi Padang Arafah. Mereka berdiri sejauh mata memandang dari berbagai arah.
Baca juga: Haji Wada’ dan Khotbah Rasulullah Saw
Dalam bukunya, Fiqhus Sirah, Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy menuliskan secara panjang lebar renungan atas khotbah perpisahan Nabi Saw tersebut.
Berikut penjelasan Allahyarham Syekh Sa’id Ramadhan Al-Buthy selengkapnya:
Sungguh, kalimat-kalimat yang disampaikan Rasulullah Saw di Padang Arafah begitu indah. Beliau bukan saja berbicara kepada mereka yang hadir di Padang Arafah, melainkan juga kepada semua generasi dan sejarah sesudah mereka.
Kalimat-kalimat ini disampaikan setelah beliau menyampaikan amanah, menasihati umat, dan berjihad di jalan dakwah selama 23 tahun tanpa bosan dan jemu.
Demi Allah, betapa indahnya saat itu. Saat di mana ribuan kaum muallaf berhimpun di sekitar Rasulullah dengan penuh ketaatan dan ketundukan, padahal mereka sebelumnya memusuhi dan memeranginya. Ribuan orang muallaf yang memenuhi Padang Arafah sejauh mata memandang dari berbagai arah itu menjadi bukti kebenaran firman Allah, “Sesungguhnya, Kami menolong Rasul-Rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).” (QS. al-Mu’min [40]: 51)
Dari wajah-wajah mereka, Rasulullah Saw dapat melihat generasi-generasi mendatang dan dunia Islam yang besar yang akan memenuhi belahan timur dan barat dari muka bumi ini. Kepada mereka semua, Rasulullah Saw menyampaikan khotbah perpisahan,
“Wahai umat manusia, dengarkanlah perkataanku. Mungkin sehabis tahun ini, aku tidak akan bertemu lagi dengan kalian di tempat ini untuk selama-lamanya….”
Dunia terdiam mendengarkan khotbah beliau. Semuanya mendengarkan kalimat perpisahan yang keluar dari lisan Rasulullah Saw setelah dunia dan seisinya berbahagia dengan kehadirannya selama 23 tahun.
Kini, setelah bertugas melaksanakan perintah Allah dan menanamkan pohon-pohon keimanan di bumi, beliau mengisyaratkan sebuah perpisahan. Karena itu, pada kesempatan ini, beliau ingin menyampaikan secara singkat prinsip-prinsip Islam yang dibawanya dan diperjuangkannya selama ini, dalam ungkapan yang singkat tapi sarat makna.
