Rencana Patung Raksasa Soekarno di Bandung Barat Tuai Kritikan: Apa Manfaatnya?

Desain patung Sukarno yang akan dibangun di kawasan Perkebunan Walini, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB). [gambar: kompas.com]
Kemudian akan menjadi lokasi TOD Kereta Cepat Jakarta-Bandung, tetapi lagi-lagi batal.
Baginya investor dan Pemkab Bandung Barat harus mencari gagasan baru yang tidak hanya menjual patung raksasa Sukarno untuk menjadi daya tarik Kota Walini Raya.
Semisal membangun universitas, lembaga penelitian, atau hotel. “Kalau ada itu mungkin akan hidup daripada dibuat patung setinggi itu.”
Sebagai informasi, patung Soekarno setinggi 100 meter ini akan dibangun di atas lahan seluas 1.270 hektare yang berada di kawasan perkebunan Walini yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara VIII di Kecamatan Cikalongwetan.
Lokasi tersebut rencananya bakal disulap menjadi Kota Mandiri atau Kota Walini Raya yang diproyeksikan menjadi pusat bisnis berkelas internasional dengan permukiman ramah lingkungan dan pariwisata yang saling terintegrasi.
Duit untuk pembangunan Kota Mandiri beserta patung Sukarno ini disebut diperkirakan mencapai Rp10 triliun sampai Rp20 triliun.
Patung Soekarno raksasa itu akan dibuat oleh seniman Nyoman Nuarta yang juga membuat Monumen Proklamator Indonesia di Jakarta, patung Gerbang Garuda di Bandara Soekarno-Hatta, dan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park di Jimbaran, Bali.
Rancangan patung megah tersebut bakal menampilkan sosok Presiden pertama Indonesia itu tengah duduk mengenakan peci dan menengok ke arah kanan. Kemudian di bagian bawah ada bangunan dan tumbuhan hijau. []
sumber: bbc news indonesia