Remaja Krisis Akhlak, Sistem Islam Solusi Mutlak

Maka, kita butuh sistem alternatif yang terbukti mampu mewujudkan generasi berkepribadian Islam, visioner, dan intelek. Generasi ini lahir dari sistem pendidikan Islam yang terintegrasi dengan sistem kehidupan Islam.

Landasan kurikulum dalam sistem pendidikan Islam adalah akidah Islam, bukan yang lain. Setiap pembelajaran dikaitkan dengan keimanan kepada Allah SWT.

Oleh karena itu, output pendidikan yang dihasilkan adalah generasi bertakwa dan memanfaatkan keilmuannya untuk kemaslahatan umat dan kebaikan agama. Bukan demi mengejar materi semata sebagaimana halnya sistem hari ini.

Demikianlah sistem Islam sungguh mampu mencetak generasi beradab, bukan biadab. Karena ketakwaan yang ditanamkan menjadikan rem bagi perilaku agar tetap dalam koridor syariat-Nya, salah satunya santun terhadap guru.

Generasi Berakhlak Islami

Potret kesantunan murid kepada guru ditunjukkan tatkala Islam menjadi sistem kehidupan bagi masyarakat, salah satu saat masa Rasulullah Saw.

Dikabarkan dalam sebuah hadis, “Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara.” (HR. Bukhari).

Bahkan Imam Syafi’i pernah mengatakan, “Bersabarlah terhadap kerasnya sikap seorang guru. Sesungguhnya gagalnya mempelajari ilmu karena memusuhinya”

Betapa mulianya kedudukan seorang guru dalam Islam. Maka, sangat tak layak jika seorang murid menghardiknya dengan kata-kata kasar nan menyakitkan.

Ini persoalan serius yang harus diperhatikan dan disadari bersama bahwa penyebabnya adalah tidak diterapkannya Islam kaffah dalam mengatur kehidupan. Wallahu’alam bisshawab. []

Hana Annisa Afriliani, S.S., Aktivis Dakwah dan Penulis Buku.